Bagian Dialog dalam Naskah Dram
<br/ >Dalam naskah drama "Karangkitri" karya Agus R. Subagry, terdapat potongan teks yang menggambarkan adegan keluarga yang sedang duduk dan ngobrol di serambi rumah. Di sana terdapat meja dan beberapa benda seperti buku bacaan dan koran. Hescik Aka, salah satu karakter dalam drama ini, memulai adegan dengan membongkar belanjaan dari sepeda. Sambil duduk, ia mengibas-ibaskan koran yang ada di atas meja dan memandangi sekeliling rumahnya. <br/ > <br/ >Dalam potongan teks tersebut, terdapat dialog antara karakter-karakter dalam drama. Salah satu contoh dialognya adalah ketika Hescik Aka mengatakan, "Sepertinya lombok harus diganti" saat melihat tanaman lombok yang kering. Kemudian, ia mendekati tanaman tersebut dan membelalai daunnya. Dialog lainnya adalah ketika Hescik Aka mengatakan, "Sepertinya analda lapa menyin pagi tadi" sambil mengambang dan goyangan kemudian menyiromi tanaman yang ada. <br/ > <br/ >Dalam potongan teks ini, dialog digunakan untuk menggambarkan interaksi antara karakter-karakter dalam drama. Dialog ini juga membantu memperlihatkan kepribadian dan emosi karakter-karakter tersebut. Dialog dalam naskah drama memiliki peran penting dalam membangun alur cerita dan mengungkapkan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. <br/ > <br/ >Dengan demikian, bagian tersebut dalam naskah drama "Karangkitri" disebut sebagai dialog. Dialog ini merupakan salah satu elemen penting dalam naskah drama yang membantu menghidupkan karakter-karakter dan memperkuat cerita yang disampaikan oleh penulis.