Penguatan Dinding Penahan dengan Geotekstil
Dalam desain dinding penahan, penggunaan geotekstil sebagai penguat telah menjadi pilihan yang umum. Gambar 11.9 menunjukkan sebuah dinding penahan di mana lapisan-lapisan geotekstil digunakan sebagai penguat. Seperti pada Gambar 11.6, backfill yang digunakan adalah tanah granular. Pada jenis dinding penahan ini, permukaan dinding terbentuk dengan menyambungkan lembaran-lembaran geotekstil seperti yang ditunjukkan. Panjang sambungan ini sama dengan \( l_{l} \). Setelah konstruksi dinding selesai, permukaan dinding yang terbuka harus ditutup; jika tidak, geotekstil akan mengalami kerusakan akibat paparan sinar ultraviolet. Hal ini dilakukan dengan menyemprotkan emulsi bitumen atau Gunite pada permukaan dinding. Sebuah jaring kawat yang diankorkan pada permukaan geotekstil mungkin diperlukan untuk menjaga lapisan pada permukaan dinding. Desain jenis dinding penahan ini secara praktis mirip dengan yang disajikan dalam Bagian 11.3. Berikut adalah langkah-langkah dalam desain berdasarkan rekomendasi Bell, Stilley, dan Vandec (1975) dan Koerner (1986). 1. Tentukan distribusi tekanan aktif pada dinding sebagai \[ \sigma_{a}=K_{e} \sigma_{c}=K_{e} \gamma_{1} z \] di mana \( K_{e}= \) koefisien tekanan tanah Rankine \[ =\tan ^{2}\left(45-\phi_{1} / 2\right) \] \( \gamma_{1}= \) berat jenis backfill granular \( \phi_{1}= \) sudut gesek backfill granular 2. Pilih kain geotekstil yang memiliki kekuatan izin \( \sigma_{c} \) (ib/ft atau \( \mathrm{kN} / \mathrm{m} \) ). Dalam desain dinding penahan dengan geotekstil sebagai penguat, langkah-langkah ini dapat diikuti untuk memastikan kekuatan dan keandalan struktur.