Mengapa Model Atom Thomson Ditolak? ##
Model atom Thomson, yang dikenal sebagai model "plum pudding", menggambarkan atom sebagai bola pejal bermuatan positif dengan elektron tersebar di dalamnya seperti kismis dalam puding. Model ini, meskipun sederhana, tidak dapat menjelaskan hasil eksperimen Rutherford yang terkenal. Eksperimen Rutherford melibatkan penembakan partikel alfa (bermuatan positif) pada lembaran tipis emas. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar partikel alfa diteruskan tanpa perubahan arah, sementara sebagian kecil dibelokkan dan bahkan dipantulkan kembali. Hasil ini tidak sesuai dengan model atom Thomson. Jika atom adalah bola pejal bermuatan positif, partikel alfa seharusnya dibelokkan secara signifikan karena tolakan elektrostatis. Namun, fakta bahwa sebagian besar partikel alfa diteruskan menunjukkan bahwa sebagian besar atom kosong. Selain itu, pembelokan dan pemantulan partikel alfa menunjukkan adanya pusat bermuatan positif yang padat di dalam atom, yang disebut inti atom. Inti atom ini jauh lebih kecil daripada atom secara keseluruhan, tetapi mengandung hampir seluruh massa atom. Dengan demikian, eksperimen Rutherford membuktikan bahwa model atom Thomson tidak akurat. Model atom Rutherford yang baru, yang menggambarkan atom sebagai inti atom bermuatan positif yang dikelilingi oleh elektron yang berputar, lebih sesuai dengan hasil eksperimen. Eksperimen Rutherford merupakan tonggak penting dalam sejarah ilmu pengetahuan, karena membuka jalan bagi pemahaman kita tentang struktur atom yang lebih akurat.