Menghitung PPh 21 untuk Karyawan Tetap di PT ABC
Pajak Penghasilan (PPh) 21 adalah pajak yang harus dibayarkan oleh karyawan tetap berdasarkan penghasilan yang diterima setiap bulannya. Dalam kasus ini, kita akan menghitung PPh 21 untuk Bapak Budi, seorang karyawan tetap di PT ABC. Bapak Budi menerima gaji pokok sebesar Rp 5 juta per bulan, dengan tambahan tunjangan transportasi dan makan sebesar Rp 1 juta. Saat ini, Bapak Budi belum berkeluarga dan tidak memiliki tanggungan. Untuk menghitung PPh 21, kita perlu memperhatikan beberapa faktor. Pertama, kita harus mengetahui penghasilan bruto Bapak Budi. Penghasilan bruto adalah jumlah total penghasilan sebelum dikurangi dengan potongan-potongan tertentu. Dalam kasus ini, penghasilan bruto Bapak Budi adalah gaji pokok ditambah dengan tunjangan transportasi dan makan. Jadi, penghasilan bruto Bapak Budi adalah Rp 6 juta per bulan. Selanjutnya, kita perlu menghitung penghasilan neto Bapak Budi. Penghasilan neto adalah penghasilan setelah dikurangi dengan potongan-potongan tertentu, termasuk PPh 21. PPh 21 dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Tarif pajak PPh 21 tergantung pada penghasilan bruto dan status pernikahan. Namun, dalam kasus ini, Bapak Budi belum berkeluarga, sehingga kita akan menggunakan tarif pajak untuk karyawan yang belum berkeluarga. Tarif pajak PPh 21 untuk karyawan yang belum berkeluarga adalah sebagai berikut: - Penghasilan hingga Rp 50 juta per tahun: 5% - Penghasilan di atas Rp 50 juta hingga Rp 250 juta per tahun: 15% - Penghasilan di atas Rp 250 juta hingga Rp 500 juta per tahun: 25% - Penghasilan di atas Rp 500 juta per tahun: 30% Dalam kasus ini, penghasilan bruto Bapak Budi adalah Rp 6 juta per bulan, atau setara dengan Rp 72 juta per tahun. Oleh karena itu, tarif pajak yang berlaku untuk Bapak Budi adalah 5%. Untuk menghitung PPh 21, kita perlu mengalikan penghasilan bruto dengan tarif pajak yang berlaku. Dalam kasus ini, PPh 21 yang harus dibayarkan oleh Bapak Budi adalah 5% dari Rp 6 juta, atau setara dengan Rp 300 ribu per bulan. Jadi, jawaban yang benar adalah A. Bapak Budi harus membayar PPh 21 sebesar Rp 300 ribu per bulan. Dengan demikian, kita telah menghitung PPh 21 untuk Bapak Budi berdasarkan penghasilan bruto dan tarif pajak yang berlaku. Penting untuk diingat bahwa perhitungan ini hanya berlaku untuk karyawan yang belum berkeluarga dan tidak memiliki tanggungan. Jika ada perubahan dalam status pernikahan atau jumlah tanggungan, perhitungan PPh 21 dapat berbeda.