Memahami Perilaku Kesehatan Preventif: Sebuah Tinjauan Literatur **
Perilaku kesehatan preventif, yang juga dikenal sebagai perilaku melindungi diri atau perilaku hati-hati, merupakan tindakan yang dilakukan individu untuk mencegah dan mendeteksi penyakit. Definisi ini, seperti yang dikemukakan oleh Kasl dan Cobb, menekankan pada kesadaran individu akan pentingnya menjaga kesehatan dan mengambil langkah proaktif untuk mencegah penyakit. Contohnya, penggunaan helm oleh pengendara sepeda motor atau sabuk pengaman oleh pengendara mobil merupakan tindakan preventif yang bertujuan untuk meminimalkan risiko cedera. Glanz dan Maddock (2002) memberikan klasifikasi lebih lanjut mengenai perilaku kesehatan preventif, membagi perilaku tersebut berdasarkan frekuensi, target, dan tujuan. Berdasarkan frekuensi, perilaku kesehatan preventif dapat dibedakan menjadi perilaku yang dilakukan sekali, seperti imunisasi dasar pada bayi, dan perilaku yang dilakukan secara berkala, seperti pemeriksaan tekanan darah atau fungsi ginjal. Berdasarkan target, perilaku kesehatan preventif dapat dibedakan menjadi perilaku yang dilakukan untuk diri sendiri, seperti mengoleskan lotion anti nyamuk, dan perilaku yang mempengaruhi orang lain, seperti pemberantasan sarang nyamuk Aedes aegypti. Terakhir, berdasarkan tujuan, perilaku kesehatan preventif dapat dibedakan menjadi perilaku yang terkait dengan kesehatan (health-related behavior) dan perilaku yang dituntun oleh kesehatan (health-directed behavior). Perilaku yang terkait dengan kesehatan merujuk pada tindakan yang ada kaitannya dengan kesehatan, tetapi belum tentu berhubungan langsung dengan upaya untuk memulihkan, mempertahankan, atau meningkatkan kesehatan seseorang. Contohnya, mengurus surat keterangan berbadan sehat dari dokter untuk memperoleh surat izin mengemudi kendaraan bermotor. Sementara itu, perilaku yang dituntun oleh kesehatan merujuk pada tindakan yang memang dilakukan dengan maksud untuk memulihkan, mempertahankan, atau meningkatkan kesehatan seseorang, seperti berobat ke dokter di kala sakit. Kesimpulan:** Memahami perilaku kesehatan preventif sangat penting dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan memahami berbagai klasifikasi dan contoh perilaku preventif, kita dapat lebih mudah mengidentifikasi dan mendorong perilaku yang bermanfaat bagi kesehatan diri sendiri dan orang lain.