Pentingnya Mengganti Istilah "Lukum Dasar" Menjadi "Undang-Undang Dasar
Undang-Undang Dasar adalah dokumen yang menjadi landasan hukum suatu negara. Dalam suatu Undang-Undang Dasar, terdapat berbagai pasal dan ketentuan yang mengatur berbagai aspek kehidupan masyarakat. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam Undang-Undang Dasar adalah penggunaan istilah yang tepat dan akurat. Pada bagian pembukaan Undang-Undang Dasar, terdapat Muqaddimah yang merupakan pengantar atau pembukaan dokumen tersebut. Dalam Muqaddimah, terdapat kata "Piagam Jakarta" yang sebaiknya diganti dengan kata "Pembukuan". Hal ini penting dilakukan agar istilah yang digunakan sesuai dengan konteks dan memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada pembaca. Selain itu, dalam suatu Undang-Undang Dasar, terdapat pasal-pasal yang mengatur hak dan kewajiban warga negara. Salah satu pasal yang perlu diperhatikan adalah pasal mengenai keagamaan. Istilah "Kexahanan dengan Keuajiban menjalankun syariat Islan bagi pemelak-pemeluunya" sebaiknya diganti dengan "Keeuhanan yang Maha Esa". Hal ini penting dilakukan untuk menghindari penggunaan istilah yang terlalu spesifik dan memperluas pemahaman mengenai keagamaan yang diakui dalam Undang-Undang Dasar. Selanjutnya, pada alinea kelima yang tercantum dalam sila kedua, terdapat kalimat "Menurut Kemanysiann yang adil dan beradab" yang sebaiknya diganti menjadi "Kemanusiaan yang adil dan beradab". Hal ini penting dilakukan untuk menggambarkan nilai-nilai kemanusiaan yang harus dijunjung tinggi dalam Undang-Undang Dasar. Dengan mengganti istilah "Lukum Dasar" menjadi "Undang-Undang Dasar" dan melakukan perubahan pada Muqaddimah, pasal keagamaan, dan alinea kelima, Undang-Undang Dasar akan menjadi lebih akurat dan sesuai dengan konteksnya. Hal ini penting dilakukan agar masyarakat dapat memahami dengan jelas isi dari Undang-Undang Dasar dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kesimpulan, penting untuk mengganti istilah yang tidak tepat dalam Undang-Undang Dasar agar dokumen tersebut dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas dan akurat kepada masyarakat. Dengan melakukan perubahan pada Muqaddimah, pasal keagamaan, dan alinea kelima, Undang-Undang Dasar akan menjadi lebih sesuai dengan realitas dan memberikan panduan yang lebih baik dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.