Penyelesaian Kegiatan Eksperimen Mendel: Menemukan Rasio Fenotip pada F2
Eksperimen Mendel adalah salah satu eksperimen penting dalam genetika yang dilakukan oleh Gregor Mendel pada tanaman ercis. Eksperimen ini bertujuan untuk memahami bagaimana sifat-sifat keturunan diturunkan dari generasi ke generasi. Namun, dalam eksperimen ini, terdapat beberapa masalah yang perlu dipecahkan. Masalah yang ditemukan dalam eksperimen Mendel adalah ketika tanaman ercis berbunga ungu (dominan) disilangkan dengan tanaman ercis berbunga putih. Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana sifat keturunan (F1) yang dihasilkan ketika tanaman berbunga ungu dan putih disilangkan? Apakah ada sifat yang tidak muncul pada keturunan? Dan apabila tanaman berbunga ungu (F1) disilangkan dengan sesamanya, bagaimana sifat-sifat keturunannya (F2)? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mencari data dengan membaca dari buku-buku sumber yang kita miliki atau dari literasi lain dengan cara diskusi kelompok. Setelah itu, kita dapat membuat hipotesis yang mungkin benar berdasarkan hasil yang ditemukan. Dalam eksperimen Mendel, ketika tanaman ercis berbunga ungu dan putih disilangkan, sifat keturunan (F1) yang dihasilkan adalah tanaman berbunga ungu. Namun, ada sifat yang tidak muncul pada keturunan, yaitu sifat berbunga putih. Ketika tanaman berbunga ungu (F1) disilangkan dengan sesamanya, sifat-sifat keturunannya (F2) dapat bervariasi, tergantung pada rasio fenotip yang muncul. Berdasarkan hasil eksperimen tersebut, terdapat beberapa hipotesis yang kemungkinan benar. Salah satu hipotesis yang mungkin benar adalah bahwa sifat berbunga ungu merupakan sifat dominan, sedangkan sifat berbunga putih merupakan sifat resesif. Namun, hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut dengan melakukan eksperimen yang lebih mendalam. Dalam kesimpulan, eksperimen Mendel membantu kita memahami bagaimana sifat-sifat keturunan diturunkan dari generasi ke generasi. Dengan memecahkan masalah yang ditemukan dalam eksperimen ini, kita dapat menemukan rasio fenotip pada F2 dan menguji hipotesis yang mungkin benar. Eksperimen ini memberikan wawasan yang berharga dalam bidang genetika dan dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut dalam pemahaman tentang pewarisan sifat.