Maraknya Kampanye Melalui Media Sosial Jelang Pemilu: Perspektif Dosen Universitas Muhammadiyah Surabay
Dalam era digital yang semakin maju, media sosial telah menjadi platform yang kuat untuk menyebarkan informasi dan mempengaruhi opini publik. Salah satu fenomena yang semakin marak adalah kampanye politik melalui media sosial, terutama menjelang pemilihan umum. Dalam artikel ini, kami akan melihat perspektif dosen dari Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) tentang fenomena ini. Dalam wawancara dengan beberapa dosen UM Surabaya, mereka menyampaikan pandangan yang beragam tentang kampanye melalui media sosial jelang pemilu. Beberapa dosen melihatnya sebagai langkah yang efektif untuk mencapai khalayak yang lebih luas dan memperoleh dukungan yang lebih besar. Mereka berpendapat bahwa media sosial memungkinkan para kandidat untuk berinteraksi langsung dengan pemilih potensial, menyampaikan pesan mereka secara langsung, dan merespons pertanyaan atau masalah yang mungkin muncul. Namun, tidak semua dosen sepakat dengan pandangan ini. Beberapa dari mereka mengkhawatirkan dampak negatif dari kampanye melalui media sosial. Mereka berpendapat bahwa media sosial sering kali menjadi tempat untuk menyebarkan informasi yang tidak akurat atau bahkan hoaks. Hal ini dapat membingungkan pemilih dan mempengaruhi keputusan mereka secara tidak adil. Selain itu, kampanye melalui media sosial juga dapat memicu polarisasi dan konflik di antara masyarakat. Dalam menghadapi fenomena ini, dosen-dosen UM Surabaya menekankan pentingnya literasi media sosial. Mereka berpendapat bahwa pemilih harus dilengkapi dengan keterampilan kritis untuk memilah informasi yang benar dan memahami konteks di balik kampanye politik melalui media sosial. Selain itu, mereka juga menyoroti pentingnya regulasi yang ketat terhadap kampanye politik melalui media sosial untuk memastikan bahwa informasi yang disebarkan adalah akurat dan tidak menyesatkan. Dalam kesimpulan, kampanye melalui media sosial jelang pemilu adalah fenomena yang semakin marak. Dosen-dosen UM Surabaya memiliki pandangan yang beragam tentang hal ini, dengan beberapa melihatnya sebagai langkah efektif untuk mencapai pemilih potensial, sementara yang lain mengkhawatirkan dampak negatifnya. Penting bagi pemilih untuk memiliki literasi media sosial yang baik dan adanya regulasi yang ketat untuk memastikan kampanye melalui media sosial berjalan dengan adil dan akurat.