Jakarta Mengambil Langkah untuk Mengurangi Sampah Plastik
Jakarta, ibu kota negara ini, baru-baru ini mengumumkan keputusan untuk melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai di berbagai pusat perbelanjaan, toko-toko, dan pasar tradisional. Kebijakan ini akan mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 2020. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah plastik yang dibuang di tempat pembuangan akhir, Bantar Gebang, yang semakin meningkat pesat. Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Andono Warih, 34% dari total 39 juta ton sampah yang ada di Bantar Gebang adalah sampah plastik, dan kebanyakan dari itu adalah kantong plastik. Andono mengungkapkan bahwa jika tidak ada tindakan yang diambil, jumlah sampah plastik akan terus meningkat, dan akan menjadi beban yang semakin berat bagi lingkungan dan generasi masa depan. Dia mengatakan, "Sekarang ini di Bantar Gebang sudah penuh dengan kresek. Yang sekarang sudah mencapai 39 juta ton (sampah), 34% -nya itu plastik dan kebanyakan kantong kresek. Jika kita tidak berbuat apa-apa, nanti makin lama makin membebani lingkungan dan kasihan anak cucu kita nanti nggak kebagian tempat." Untuk mengurangi jumlah sampah plastik, masyarakat di DKI Jakarta akan diminta untuk membawa kantong belanja sendiri saat berbelanja. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai dan mendorong penggunaan kantong yang dapat digunakan kembali. Dengan mengambil langkah ini, Jakarta berharap dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang dibuang dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk generasi masa depan.