Perkembangan Budaya Neolitikum pada Zaman Balu Bary
Zaman Balu Bary, yang juga dikenal sebagai masa Neolitikum, merupakan periode penting dalam sejarah manusia di mana manusia mulai beralih dari gaya hidup berburu dan mengumpulkan menjadi gaya hidup agraris yang lebih tetap. Pada saat ini, masyarakat manusia mulai mengenal dan mengembangkan budaya baru yang dikenal sebagai budaya neolitik. Salah satu aspek penting dari budaya neolitik adalah pengenalan pertanian. Pada masa ini, manusia mulai memanfaatkan tanah untuk bercocok tanam dan mengembangkan sistem pertanian yang lebih maju. Mereka mulai menanam tanaman seperti gandum, jagung, dan kacang-kacangan, yang menjadi sumber makanan utama mereka. Pertanian ini memungkinkan manusia untuk hidup secara tetap di suatu tempat dan membentuk komunitas agraris yang lebih besar. Selain pertanian, budaya neolitik juga ditandai dengan perkembangan teknologi. Manusia mulai menggunakan alat-alat yang lebih maju, seperti kapak batu yang lebih efisien dalam memotong kayu dan batu. Mereka juga mulai mengenal teknik pembuatan tembikar, yang memungkinkan mereka untuk menyimpan makanan dan air dengan lebih baik. Teknologi ini memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup manusia pada masa itu. Selain itu, budaya neolitik juga mencakup perkembangan sistem sosial dan kepercayaan. Pada masa ini, manusia mulai mengenal konsep kepercayaan terhadap nenek moyang mereka. Mereka mempercayai bahwa roh nenek moyang mereka masih ada dan dapat memberikan bantuan dan perlindungan. Selain itu, mereka juga mengembangkan keyakinan animisme, yaitu keyakinan bahwa segala sesuatu di alam memiliki roh atau kekuatan spiritual. Keyakinan ini memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari mereka, termasuk dalam praktik pertanian dan perburuan. Dalam kesimpulan, masa Neolitikum atau zaman Balu Bary merupakan periode penting dalam sejarah manusia di mana manusia mulai mengenal dan mengembangkan budaya neolitik. Perkembangan pertanian, teknologi, dan sistem sosial dan kepercayaan menjadi ciri khas dari budaya ini. Periode ini membawa perubahan besar dalam gaya hidup manusia, dari gaya hidup berburu dan mengumpulkan menjadi gaya hidup agraris yang lebih tetap.