Pertempuran di Bawah Awan Gelap **
** Sinar mentari pagi menyinari Kerajaan Cahaya, menerangi latihan Ria, putri bungsu Ratu Shani. Usianya baru sembilan tahun, namun semangatnya membara saat mengayunkan pedang kecilnya. Di sisi lain, di Kerajaan Kegelapan, Pangeran Rafel, adik Ratu Gracia, juga berlatih dengan tekun. Panah-panah tajamnya melesat dengan akurat, menembus sasaran dengan tepat. Keduanya, Ria dan Rafel, adalah anak-anak yang penuh semangat dan berbakat. Mereka berlatih dengan tekun untuk menjadi penerus tahta kerajaan mereka. Namun, ketenangan pagi itu tiba-tiba terusik oleh serangan mendadak dari Kerajaan Awan. Ratu Zee, pemimpin Kerajaan Awan, memimpin pasukannya menyerbu kedua kerajaan. Ria dan Rafel, yang masih muda, tak berdaya menghadapi serangan pasukan Ratu Zee. Mereka dikalahkan dengan mudah. Ratu Shani dan Ratu Gracia, yang melihat adik-adik mereka terluka, segera turun tangan. Pertempuran sengit pun terjadi. Ratu Shani dan Ratu Gracia, dengan kekuatan dan keahlian mereka, berhasil mengalahkan pasukan Ratu Zee. Namun, Ratu Zee, yang licik dan penuh dendam, berhasil melarikan diri. Pertempuran itu meninggalkan luka mendalam di hati Ria dan Rafel. Mereka menyadari bahwa dunia tidak selalu damai dan penuh dengan bahaya. Namun, mereka juga belajar tentang kekuatan cinta dan pengorbanan dari kakak-kakak mereka. Pertempuran di bawah awan gelap itu menjadi pelajaran berharga bagi Ria dan Rafel. Mereka berjanji untuk terus berlatih dan memperkuat diri, agar suatu hari nanti, mereka dapat melindungi kerajaan mereka dari ancaman apapun.