Hati Ibu, Terbelah Dua **
Senja menyapa dengan lembut, langit berhias warna jingga yang menenangkan. Di ruang tamu, aroma teh hangat bercampur dengan aroma kue buatan tangan Ibu. Suasana rumah terasa damai, seperti biasanya. Namun, damai itu sirna seketika saat Ibu menemukan sebuah pesan di ponsel putrinya, pesan yang mengungkap rahasia yang tak terduga. Jari-jari Ibu gemetar saat membaca pesan itu. Kata-kata yang tertera di layar ponsel seakan menusuk hatinya. "Mama, aku takut. Aku sudah melakukan hubungan badan dengan pacar aku." Air mata Ibu mengalir deras, membasahi pipinya. Bagaimana bisa? Putrinya, gadis kecil yang dulu selalu bermanja padanya, kini telah tumbuh menjadi seorang wanita muda yang telah merasakan pengalaman yang begitu intim. Rasa terkejut, marah, dan kecewa bercampur aduk dalam hati Ibu. Ia merasa dunia seakan runtuh. Bagaimana bisa ia gagal melindungi putrinya? Bagaimana bisa ia tidak menyadari perubahan yang terjadi pada putrinya? Sejuta pertanyaan berputar di kepalanya, membuat pikirannya kalut. Namun, di tengah rasa sakit dan kekecewaan itu, Ibu juga merasakan sebuah gelombang kasih sayang yang tak terhingga. Ia ingin memeluk putrinya, menenangkannya, dan memberinya kekuatan. Ia ingin menjadi tempat berkeluh kesah putrinya, tempat ia bisa berbagi rasa takut dan keraguannya. Ibu tahu, ini adalah momen yang sulit bagi putrinya. Ia tahu, putrinya mungkin merasa takut, malu, dan bersalah. Ibu ingin putrinya tahu bahwa ia selalu ada untuknya, tidak peduli apa pun yang terjadi. Ibu ingin putrinya tahu bahwa ia mencintainya tanpa syarat. Ibu menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan dirinya. Ia tahu, ia harus bersikap tenang dan bijaksana. Ia harus berbicara dengan putrinya, mendengarkannya, dan membantunya melewati masa sulit ini. Ibu tahu, ini adalah ujian bagi dirinya, ujian untuk menjadi ibu yang kuat dan penuh kasih sayang. Catatan:** Cerita ini menggambarkan perasaan seorang ibu yang terkejut mengetahui putrinya berhubungan badan. Cerita ini tidak mengandung unsur kekerasan, penipuan, atau romantisme. Cerita ini ditulis dengan gaya naratif dan fokus pada emosi dan perasaan Ibu.