Sosiologi: Ilmu yang Lahir dari Perubahan Sosial
Revolusi membawa perubahan yang signifikan dalam masyarakat, tidak hanya perubahan positif tetapi juga perubahan negatif. Salah satu perubahan negatif yang muncul adalah konflik kelas yang berujung pada anarkisme di masyarakat. Konflik ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman untuk menghadapi perubahan atau undang-undang seperti Jamsostek. Dalam kondisi seperti itu, Auguste Comte, seorang filsuf Perancis, menyarankan agar studi tentang masyarakat dikembangkan menjadi ilmu yang mandiri. Sosiologi pun lahir sebagai cabang ilmu sosial termuda, dengan istilah yang dipopulerkan oleh Comte dalam bukunya Cours de Philosophie Positive (1830). Sosiologi kemudian berkembang pesat di Eropa, terutama di Jerman dan Perancis. Dalam tahap perkembangannya, sosiologi dapat dipisahkan dari ilmu-ilmu sosial lainnya seperti ekonomi dan sejarah. Sosiologi yang berpikir tentang masyarakat perlahan-lahan berkembang menjadi ilmu yang mandiri. Faktor utama lahirnya sosiologi adalah semakin besarnya perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya. Banyak upaya, baik ilmiah maupun non-ilmiah, telah menjadikan sosiologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri.