Kelebihan dan Kelemahan Metode Penelitian Campuran Sequential Explanatory dalam Penelitian Asesmen Kompetensi Minimum pada Siswa Sekolah Dasar
Metode penelitian yang digunakan dalam sebuah penelitian sangat penting untuk memastikan keakuratan dan keandalan hasil penelitian. Dalam penelitian tentang asesmen kompetensi minimum (AKM) pada siswa sekolah dasar, peneliti telah memilih metode penelitian campuran sequential explanatory. Dalam artikel ini, kita akan membahas apakah pemilihan metode ini tepat digunakan dan melihat kelebihan dan kelemahannya. Pemilihan metode penelitian campuran sequential explanatory dalam penelitian ini dapat dianggap tepat. Metode ini melibatkan pengumpulan data kuantitatif terlebih dahulu, diikuti dengan pengumpulan data kualitatif untuk menjelaskan dan memperdalam pemahaman tentang fenomena yang diteliti. Dalam penelitian AKM pada siswa sekolah dasar, metode ini memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data kuantitatif tentang tingkat kompetensi minimum siswa, seperti hasil tes atau skor, dan kemudian menggunakan data kualitatif, seperti wawancara atau observasi, untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tersebut. Kelebihan dari metode penelitian campuran sequential explanatory adalah kemampuannya untuk menggabungkan kekuatan dari kedua pendekatan penelitian, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Dengan menggunakan kedua jenis data ini, peneliti dapat mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang fenomena yang diteliti. Selain itu, metode ini juga memungkinkan peneliti untuk memperdalam pemahaman mereka tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Namun, metode penelitian campuran sequential explanatory juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan dan menganalisis data kualitatif setelah data kuantitatif dikumpulkan. Hal ini dapat memakan waktu yang cukup lama dan memperlambat proses penelitian. Selain itu, metode ini juga membutuhkan keahlian tambahan dalam menganalisis data kualitatif, seperti kemampuan untuk mengidentifikasi pola atau tema yang muncul dari data. Dalam penelitian ini, terdapat dua rumusan masalah yang berkaitan dengan aspek kuantitatif dan kualitatif. Rumusan masalah kuantitatif dapat berbunyi: "Apakah terdapat perbedaan signifikan antara tingkat kompetensi minimum siswa sekolah dasar dalam asesmen AKM?" Sedangkan rumusan masalah kualitatif dapat berbunyi: "Apa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil asesmen kompetensi minimum siswa sekolah dasar?" Untuk menjawab rumusan masalah kuantitatif, diperlukan instrumen berupa tes atau soal yang dapat mengukur tingkat kompetensi minimum siswa. Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah kualitatif, diperlukan instrumen berupa wawancara atau observasi untuk mengumpulkan data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hasil asesmen. Prosedur rancangan teknik pengolahan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Secara kuantitatif, data yang dikumpulkan dari tes atau soal akan dianalisis menggunakan metode statistik, seperti uji t-test atau analisis varian, untuk melihat perbedaan signifikan antara tingkat kompetensi minimum siswa. Secara kualitatif, data yang dikumpulkan dari wawancara atau observasi akan dianalisis dengan menggunakan metode analisis tematik. Data akan dikodekan dan dikelompokkan menjadi tema-tema yang muncul, dan kemudian akan diberikan interpretasi untuk menjawab rumusan masalah kualitatif. Dengan menggunakan metode penelitian campuran sequential explanatory dan mengikuti prosedur rancangan teknik pengolahan data yang telah dijelaskan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang asesmen kompetensi minimum pada siswa sekolah dasar.