Langkah Pertama Ria di Dunia Argantara Natio **
** Pintu ruangan besar itu terbuka lebar, memperlihatkan interior mewah yang dihiasi dengan warna-warna netral dan furnitur berbahan kayu mahal. Ria, anak bungsu keluarga Natio, melangkah masuk dengan hati berdebar. Ia baru saja tiba di kantor ayahnya, Argantara Natio, seorang pengusaha sukses yang namanya dikenal di seluruh penjuru negeri. Sejak kecil, Ria hanya mengenal ayahnya sebagai sosok yang sibuk dan jarang berada di rumah. Ia hanya bertemu dengan ayahnya di acara-acara penting keluarga, dan komunikasi mereka pun terbatas. Namun, hari ini, Ria merasakan sesuatu yang berbeda. Ia merasakan sebuah ketegangan yang tak terdefinisi, sebuah perasaan bahwa hidupnya akan segera berubah. Dua bodyguard ayahnya, yang selalu setia mengawalnya, berdiri tegak di samping pintu. Mereka menunduk hormat saat Ria memasuki ruangan. Ria menoleh ke arah mereka, matanya menangkap sorot kekaguman dan sedikit rasa takut. Ia menyadari bahwa dirinya kini berada di dunia yang berbeda, dunia yang penuh dengan kekuasaan dan kemewahan. Di tengah ruangan, sebuah meja besar dengan permukaan kaca mengkilap berdiri kokoh. Di balik meja itu, seorang pria paruh baya dengan rambut sedikit memutih duduk tegak. Ia mengenakan setelan jas hitam yang membuatnya tampak lebih berwibawa. Ria mengenal pria itu, ayahnya, Argantara Natio. "Ria," sapa Argantara dengan suara berat yang terdengar ramah. "Akhirnya kau datang." Ria mengangguk, matanya tak lepas dari sosok ayahnya. Ia merasakan jantungnya berdebar kencang. Ini adalah pertemuan pertama mereka setelah sekian lama, dan Ria tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. "Duduklah," lanjut Argantara, menunjuk kursi di hadapannya. Ria duduk dengan sedikit ragu. Ia merasakan tatapan tajam ayahnya yang seolah-olah ingin membaca pikirannya. "Aku ingin kau bekerja di sini," ujar Argantara, suaranya terdengar tegas. "Aku ingin kau belajar tentang bisnisku, tentang dunia yang akan kau jalani." Ria tercengang. Ia tak pernah membayangkan bahwa ayahnya akan mengajaknya bekerja. Ia selalu berpikir bahwa dirinya akan melanjutkan pendidikannya dan memilih jalan hidup yang berbeda. "Aku... aku tidak tahu," jawab Ria, suaranya terdengar gemetar. "Tidak apa-apa," kata Argantara, matanya berbinar. "Kau bisa belajar dari awal. Aku akan membantumu." Ria terdiam. Ia merasakan sebuah beban berat di pundaknya. Ia tahu bahwa ini adalah kesempatan yang tak ternilai, namun ia juga takut akan tantangan yang akan dihadapinya. "Aku akan berusaha," jawab Ria akhirnya, suaranya terdengar lebih mantap. Argantara tersenyum. "Bagus. Mulai besok, kau akan bekerja di sini." Ria mengangguk. Ia tahu bahwa hidupnya akan berubah selamanya. Ia akan memasuki dunia Argantara Natio, dunia yang penuh dengan tantangan dan peluang. Ia siap untuk menghadapi semuanya, dengan tekad dan semangat yang baru.