Proses Pengajuan Kerja Praktek: Langkah-langkah dan Aktor yang Terlibat
Proses pengajuan Kerja Praktek melibatkan beberapa aktor, antara lain mahasiswa, dosen wali, bagian akademik, dan instansi tempat kerja praktek. Langkah-langkah yang harus diikuti dalam proses pengajuan Kerja Praktek adalah sebagai berikut: 1. Mengambil Mata Kuliah Kerja Praktek Sebelum mengajukan Kerja Praktek, mahasiswa harus sudah mengambil mata kuliah Kerja Praktek dalam Kartu Rencana Studi. Mata kuliah ini memberikan dasar teori dan persiapan yang diperlukan sebelum melaksanakan Kerja Praktek. 2. Meminta Persetujuan dari Dosen Wali Setelah mengambil mata kuliah Kerja Praktek, mahasiswa perlu meminta persetujuan dari dosen wali. Dosen wali akan memeriksa persyaratan akademik yang harus dipenuhi sebelum mengambil Kerja Praktek. Jika persyaratan belum terpenuhi, permintaan persetujuan akan ditolak. Namun, jika persyaratan telah terpenuhi, mahasiswa dapat melanjutkan ke langkah berikutnya. 3. Menentukan Tempat Kerja Praktek Setelah mendapatkan persetujuan dari dosen wali, mahasiswa dapat menentukan tempat Kerja Praktek yang akan dilaksanakan. Mahasiswa perlu menghubungi instansi yang bersangkutan untuk memastikan ketersediaan tempat dan kesesuaian dengan bidang studi yang diminati. 4. Mengisi Formulir Pengajuan Kerja Praktek Setelah menentukan tempat Kerja Praktek, mahasiswa perlu mengisi formulir pengajuan Kerja Praktek yang disediakan oleh bagian akademik. Formulir ini berisi informasi mengenai tujuan, waktu pelaksanaan, dan tanggung jawab yang akan diemban selama Kerja Praktek. 5. Mendapatkan Surat Permohonan Kerja Praktek Setelah mengisi formulir pengajuan, mahasiswa harus menyerahkan formulir tersebut ke bagian akademik untuk mendapatkan Surat Permohonan Kerja Praktek. Surat ini akan digunakan sebagai bukti resmi bahwa mahasiswa telah mengajukan permohonan untuk melaksanakan Kerja Praktek. 6. Mengirim Proposal Surat Permohonan Kerja Praktek ke Instansi Setelah mendapatkan Surat Permohonan Kerja Praktek, mahasiswa perlu mengirimkan proposal surat permohonan tersebut ke instansi yang dituju atau diinginkan. Instansi akan mereview surat permohonan yang dikirim oleh mahasiswa. Jika surat permohonan diterima, mahasiswa dapat melanjutkan ke langkah berikutnya. Namun, jika surat permohonan ditolak, proses pengajuan Kerja Praktek akan selesai. 7. Menyusun Kerangka Acuan Kerja Praktek Jika surat permohonan diterima oleh instansi, mahasiswa dapat menyusun kerangka acuan Kerja Praktek. Kerangka acuan ini berisi rencana kegiatan, tujuan, dan hasil yang diharapkan dari Kerja Praktek yang akan dilaksanakan. Dalam proses pengajuan Kerja Praktek, kerjasama antara mahasiswa, dosen wali, bagian akademik, dan instansi sangat penting. Setiap langkah harus diikuti dengan teliti dan tepat waktu untuk memastikan kelancaran proses pengajuan Kerja Praktek.