Menentukan Panjang AD, DC, dan Luas Daerah yang Diarsir
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang bagaimana menentukan panjang AD, DC, dan luas daerah yang diarsir. Kita akan menggunakan metode yang sederhana namun efektif untuk menghitung panjang dan luas ini. Pertama-tama, mari kita tentukan panjang AD. Panjang AD dapat dihitung dengan menggunakan rumus jarak antara dua titik dalam koordinat. Jika titik A memiliki koordinat (x1, y1) dan titik D memiliki koordinat (x2, y2), maka panjang AD dapat dihitung dengan rumus berikut: \[AD = \sqrt{(x2 - x1)^2 + (y2 - y1)^2}\] Selanjutnya, kita akan menentukan panjang DC. Panjang DC juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus jarak antara dua titik dalam koordinat. Jika titik D memiliki koordinat (x2, y2) dan titik C memiliki koordinat (x3, y3), maka panjang DC dapat dihitung dengan rumus berikut: \[DC = \sqrt{(x3 - x2)^2 + (y3 - y2)^2}\] Setelah kita mengetahui panjang AD dan DC, kita dapat menghitung luas daerah yang diarsir. Luas daerah yang diarsir dapat dihitung dengan menggunakan rumus luas trapesium. Jika panjang AD adalah a, panjang DC adalah b, dan tinggi trapesium adalah h, maka luas daerah yang diarsir dapat dihitung dengan rumus berikut: \[Luas = \frac{(a + b) \times h}{2}\] Dengan menggunakan rumus-rumus di atas, kita dapat dengan mudah menentukan panjang AD, DC, dan luas daerah yang diarsir. Pastikan untuk mengganti nilai-nilai koordinat dan tinggi trapesium sesuai dengan kasus yang diberikan. Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang bagaimana menentukan panjang AD, DC, dan luas daerah yang diarsir. Metode yang digunakan sederhana namun efektif, dan dapat digunakan untuk menghitung panjang dan luas dalam berbagai kasus. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca.