Kasih Sayang Kakak, Penawar Demam Ria **
Senja menyapa mansion keluarga Natio dengan lembut. Di ruang TV, Gracia dan Feni asyik menikmati film kesukaan mereka. Tiba-tiba, suara tangisan lirih terdengar dari lantai atas. Keduanya saling berpandangan, wajah mereka langsung berubah khawatir. "Ria?" tanya Gracia, suara khawatir terpancar dari suaranya. Mereka langsung beranjak dari sofa dan menaiki tangga menuju kamar Ria, adik bungsu mereka. Tangisan Ria semakin keras, membuat hati Gracia dan Feni semakin gelisah. "Ria, sayang, kenapa kamu menangis?" tanya Feni lembut, mengelus punggung Ria. Ria hanya menggeleng lemah, tangisannya tak kunjung reda. Gracia pun memeriksa suhu tubuh Ria. Keningnya terasa panas. Ria demam! "Feni, cepat panggil Indah. Minta dia hubungi Shani," ucap Gracia panik. Indah, salah satu member JKT48 yang sedang berada di theater, segera menghubungi Shani yang sedang berlatih. Tak lama kemudian, Shani datang dengan wajah khawatir. "Ria, sayang, kenapa kamu nangis?" tanya Shani lembut, memeluk Ria erat. Tangisan Ria semakin keras, membuat hati keempat kakak beradik itu semakin khawatir. Mereka pun memutuskan untuk membawa Ria ke theater JKT48. Di tengah keramaian theater, Shani terus menenangkan Ria. Pelukan hangat Shani, kasih sayang dari ketiga kakaknya, dan suasana ramai di theater perlahan meredakan tangisan Ria. "Ria, kamu pasti lelah. Ayo kita istirahat," ucap Gracia, menggendong Ria. Kasih sayang kakak-kakaknya, seperti obat mujarab yang menenangkan Ria. Demamnya pun perlahan mereda. Ria tertidur lelap di pelukan Shani, dengan senyum tipis menghiasi wajahnya. Penutup:** Kasih sayang kakak-kakak Ria, seperti cahaya mentari yang menghangatkan hati Ria. Demamnya pun perlahan mereda, digantikan oleh rasa nyaman dan tenang. Ria tertidur lelap, dikelilingi oleh kasih sayang keluarga yang tak ternilai harganya.