Menyentuh Bumi dengan Tawa dan Doa: Tasyakuran dan Wayang untuk Bumi **
** Mentari pagi menyinari desa yang damai. Udara sejuk berhembus lembut, membawa aroma tanah basah dan dedaunan hijau. Di tengah suasana yang tenang, sekelompok pemuda karangtaruna sibuk mempersiapkan sebuah acara istimewa: tasyakuran dan pementasan wayang kulit. Acara ini bukan sekadar hiburan, melainkan sebuah wujud syukur dan penghormatan kepada bumi, sang ibu pertiwi yang telah memberikan kehidupan dan rezeki. Sejak pagi, para pemuda bergotong royong menata panggung, memasang dekorasi, dan menyiapkan hidangan untuk para tamu. Semangat mereka membara, diiringi lantunan lagu-lagu tradisional yang menambah semarak suasana. Tawa dan canda bergema di antara mereka, menandakan kebersamaan dan kekompakan yang terjalin erat. Sore hari, saat mentari mulai condong ke barat, para tamu berdatangan. Mereka duduk berjajar rapi di depan panggung, menantikan pertunjukan wayang kulit yang akan dimulai. Seorang dalang berpengalaman dengan cekatan memainkan wayang, mengisahkan cerita-cerita penuh makna tentang kehidupan, cinta, dan perjuangan. Suara gamelan mengalun merdu, mengiringi setiap gerakan wayang dan dialog yang dilantunkan. Di tengah cerita, dalang menyisipkan pesan-pesan moral tentang pentingnya menjaga kelestarian alam. Ia mengingatkan para penonton tentang tanggung jawab mereka terhadap bumi, agar generasi mendatang dapat menikmati keindahan dan kekayaan alam yang sama. Pesan-pesan tersebut disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, sehingga dapat menyentuh hati para penonton. Acara tasyakuran dan pementasan wayang kulit ini menjadi momen yang istimewa bagi para pemuda karangtaruna dan warga desa. Mereka merasakan kebahagiaan dan kebersamaan dalam merayakan syukur kepada bumi. Acara ini juga menjadi bukti nyata bahwa tradisi dan budaya dapat menjadi alat yang efektif untuk membangun kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan. Semoga semangat mereka dalam menjaga bumi terus berkobar, menerangi jalan menuju masa depan yang lebih baik.