Membangun Suasana Akrab dalam Pembelajaran dengan Ice-Breaker
<br/ >Pentingnya Penggunaan Ice-Breaker dalam Pembelajaran <br/ > <br/ >Ice-breaker memiliki peran penting dalam menciptakan suasana akrab dan menyegarkan hati siswa di tengah-tengah proses belajar-mengajar. Dengan adanya kejenuhan dan kebosanan yang mungkin terjadi di kelas, penggunaan ice-breaker dapat mengembalikan semangat belajar siswa. Beberapa manfaat dari penggunaan ice-breaker antara lain adalah mengusir kebosanan dan kejenuhan, memberikan waktu rehat bagi guru, serta merubah suasana kelas yang tegang menjadi santai. <br/ > <br/ >Namun demikian, perlu dicatat bahwa penyelipan humor atau permainan tidak boleh merugikan atau melecehkan siswa. Sebagaimana disampaikan oleh Imam Nawawi, "Ketahuilah bahwa humor yang dilarang adalah humor yang keterlaluan." Hal ini karena hal tersebut dapat menimbulkan efek negatif seperti mengeraskan hati, lupa mengingat Allah, dan menyia-nyiakan waktu. Namun demikian, Rasulullah saw juga melakukan hal serupa demi kebaikan mukatab (orang yang diajak bicara) sehingga lebih terkesan familiar. Oleh karena itu, penggunaan ice-breaker merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh guru ketika memberikan materi kepada anak didiknya. <br/ > <br/ >Dalam hadits No. 356 Mubarkufuri disebutkan bahwa Rasulullah saw mempraktikkan pendekatan ini untuk mencapai tujuan baik dalam berkomunikasi dengan orang lain. Ini menunjukkan bahwa penggunaan ice-breaker bukan hanya bermanfaat secara psikologis namun juga memiliki dasar sunnah Nabi saw. <br/ > <br/ >Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan ice-breaker sebagai alat untuk menciptakan suasana akrab dalam pembelajaran memiliki dampak positif jika dilakukan dengan bijaksana sesuai dengan tuntunan agama. <br/ >