Perubahan Sistem Pemerintahan di Indonesi
Pendahuluan: Dekret Presiden tanggal 5 Juli 1959 membawa perubahan signifikan dalam sistem pemerintahan Indonesia. Kabinet Kerja yang terdiri dari Kabinet Inti, Menteri-menteri ex officio, dan Menteri-menteri muda dibentuk untuk memimpin negara. Bagian: ① Latar Belakang: Kekecewaan terhadap demokrasi liberal mendorong Presiden Soekarno untuk mencetuskan konsep demokrasi terpimpin. Awalnya, demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, namun kemudian berubah menjadi dipimpin oleh Presiden/Pemimpin. ② Struktur Kabinet Kerja: Kabinet Kerja terdiri dari Kabinet Inti yang dipimpin oleh seorang perdana menteri yang dijabat oleh Presiden dan 10 orang menteri. Selain itu, terdapat juga Menteri-menteri ex officio yang diangkat berdasarkan jabatan mereka, serta Menteri-menteri muda sebanyak 60 orang. ③ Implementasi Demokrasi Terpimpin: Konsep demokrasi terpimpin mengubah cara pelaksanaan pemerintahan di Indonesia. Kepemimpinan penguasa menjadi fokus utama dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan kebijakan. Kesimpulan: Dekret Presiden tanggal 5 Juli 1959 membawa perubahan signifikan dalam sistem pemerintahan Indonesia. Konsep demokrasi terpimpin mengubah cara pelaksanaan pemerintahan dan menempatkan kepemimpinan penguasa sebagai pusat kebijakan negara. Kabinet Kerja menjadi struktur pemerintahan yang memimpin negara pada periode ini.