Fleksibilitas Pancasila dalam Menghadapi Dinamika Perubahan: Refleksi dari Amandemen UUD 1945 **
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki karakteristik fleksibilitas yang memungkinkan adaptasi terhadap perubahan zaman. Fleksibilitas ini tercermin dalam kemampuan Pancasila untuk terus relevan dan beradaptasi dengan dinamika sosial, politik, dan budaya yang terjadi di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari empat tahapan amandemen UUD NRI tahun 1945, yang menunjukkan bagaimana Pancasila mampu mengakomodasi perubahan dan aspirasi masyarakat. Tahap pertama amandemen (1999) fokus pada pembatasan kekuasaan presiden dan penguatan lembaga legislatif. Hal ini menunjukkan bahwa Pancasila mampu merespon tuntutan masyarakat untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih demokratis dan transparan. Tahap kedua amandemen (2000) berfokus pada penegasan hak asasi manusia dan penguatan sistem hukum. Amandemen ini menunjukkan bahwa Pancasila mampu mengakomodasi nilai-nilai universal tentang hak asasi manusia dan mendorong terwujudnya masyarakat yang adil dan beradab. Tahap ketiga amandemen (2001) berfokus pada penguatan sistem ketatanegaraan dan pembagian kekuasaan. Amandemen ini menunjukkan bahwa Pancasila mampu merespon kebutuhan untuk membangun sistem pemerintahan yang lebih efektif dan efisien. Tahap keempat amandemen (2002) berfokus pada penguatan sistem peradilan dan penegakan hukum. Amandemen ini menunjukkan bahwa Pancasila mampu merespon tuntutan masyarakat untuk mewujudkan sistem hukum yang adil dan berwibawa. Melalui keempat tahapan amandemen tersebut, Pancasila menunjukkan kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan zaman dan mengakomodasi aspirasi masyarakat. Fleksibilitas Pancasila bukan berarti kehilangan jati dirinya, melainkan menunjukkan kemampuannya untuk terus relevan dan menjadi pedoman dalam membangun bangsa Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera. Kesimpulan:** Fleksibilitas Pancasila dalam menghadapi dinamika perubahan merupakan bukti nyata bahwa Pancasila adalah ideologi yang hidup dan dinamis. Kemampuan Pancasila untuk beradaptasi dengan perubahan zaman menunjukkan bahwa Pancasila bukan hanya sekadar simbol, tetapi juga merupakan pedoman yang relevan dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.