APRA: Milisi yang Mencoba Membelah Negara Indonesi
APRA, atau Angkatan Perang Ratu Adil, adalah milisi yang didirikan oleh Kapten KNIL Raymond Westerling pada tanggal 15 Januari 1949. Westerling, yang menganggap dirinya sebagai "Ratu Adil" yang akan membebaskan rakyat Indonesia dari tirani, bersekongkol dengan Sultan Hamid II dalam upaya mempertahankan negara federasi yang dibentuk oleh Belanda, yang bertentangan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dipimpin oleh Soekarno-Hatta. Pada tanggal 23 Januari 1950, APRA melancarkan serangan kudeta terhadap pemerintah Republik Indonesia dan berhasil menduduki wilayah Bandung. Selama serangan itu, beberapa tokoh nasional, termasuk Menteri Pertahanan Sultan Hamengkubuwono IX dan Sekretaris Jenderal Ali Budiardjo, dibunuh. Namun, upaya Westerling untuk menggulingkan pemerintah Republik Indonesia gagal, dan dia terpaksa melarikan diri ke Singapura. Kejadian ini mempercepat pembubaran Republik Indonesia Serikat dan kembali ke Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus. APRA adalah contoh dari upaya-upaya yang dilakukan oleh kelompok-kelompok kecil untuk memecah belah negara Indonesia yang baru lahir. Meskipun gagal, upaya APRA menyoroti tantangan dan ancaman yang dihadapi oleh pemerintah Republik Indonesia pada saat itu.