Keadilan Mashudulhakk: Kisah Si Bungkuk dan Si Panjang **
** Kisah si Bungkuk dan si Panjang merupakan sebuah cerita rakyat yang menggambarkan kearifan dan keadilan Mashudulhakk, seorang hakim yang terkenal bijaksana. Cerita ini mengajarkan kita tentang pentingnya berpikir jernih dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, serta bagaimana keadilan dapat ditegakkan dengan cara yang adil dan bijaksana. Suatu hari, seorang pria tua yang bungkuk dan istrinya hendak menyeberangi sungai. Mereka tidak menemukan perahu dan terpaksa menunggu di tepi sungai. Sang istri, yang memiliki paras cantik, menarik perhatian seorang Bedawi yang berada di seberang sungai. Bedawi itu berpura-pura membantu mereka menyeberang, namun sebenarnya memiliki niat buruk. Bedawi itu meminta sang istri untuk menyeberang terlebih dahulu, dengan alasan air sungai yang dalam. Ia kemudian membawa sang istri ke tengah sungai dan mencoba membujuknya untuk meninggalkan suaminya yang tua dan bungkuk. Sang istri, yang takut dan terdesak, setuju dengan bujukan Bedawi. Namun, sang suami yang bungkuk diam-diam mengamati semua kejadian dari tepi sungai. Ia melihat dengan jelas bagaimana Bedawi berniat jahat terhadap istrinya. Setelah sang istri dan Bedawi sampai di seberang sungai, sang suami pun menyusul mereka. Dengan tenang dan bijaksana, sang suami menceritakan kejadian yang ia saksikan kepada Mashudulhakk. Mashudulhakk, yang terkenal dengan kearifannya, mendengarkan dengan saksama. Ia kemudian memanggil Bedawi dan menanyakan kebenaran cerita tersebut. Bedawi, yang merasa tertangkap basah, tidak dapat mengelak dan mengakui perbuatannya. Mashudulhakk pun memberikan hukuman yang adil kepada Bedawi. Ia tidak hanya menghukum Bedawi atas perbuatannya, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya kejujuran dan keadilan. Kisah si Bungkuk dan si Panjang mengajarkan kita bahwa keadilan tidak selalu berarti hukuman yang keras. Keadilan dapat ditegakkan dengan cara yang bijaksana dan adil, seperti yang dilakukan oleh Mashudulhakk. Kisah ini juga mengingatkan kita untuk selalu berpikir jernih dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, serta untuk selalu berpegang teguh pada nilai-nilai kejujuran dan keadilan.