Mewarisi Tradisi Ilmiah Islam: Mengapa Kita Hanya Bernostalgia dengan Masa Lalu?
Dalam buku "The Rise of Early Modern Science", Toby E. Huff menyatakan bahwa sains Islam pada masa lalu merupakan sains yang paling maju di dunia, bahkan melampaui Barat dan China. Namun, mengapa kita hanya bernostalgia dengan masa lalu dan tidak mewarisi tradisi ilmiah Islam yang telah membawa pencerahan bagi dunia? Mulyadhi Kartanegara, dalam bukunya "Tradisi Ilmiah Islam", menyebutkan bahwa faktor terpenting yang membuat umat Islam berjaya di masa lalu adalah karena mereka memiliki "tradisi ilmiah". Mereka benar-benar menjadikan kegiatan membaca sebagai budaya dan tradisi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terinspirasi oleh perintah pertama yang turun dalam wahyu, yaitu perintah "membaca". Tradisi ilmiah ini menghasilkan para ilmuwan handal di berbagai bidang keilmuan dengan karya-karya yang menakjubkan. Salah satu contohnya adalah Ibnu Sina (Avicenna), yang dikenal sebagai bapak kedokteran dunia. Karyanya yang terkenal, "al-Qänün fi ot-tibb", menjadi sumbangan besar dalam bidang kedokteran. Selain itu, Ibnu Sina juga merupakan pakar di bidang filsafat, dengan karyanya yang monumental, "al-Inşaf". Tidak hanya Ibnu Sina, masih banyak ilmuwan muslim lainnya yang menghasilkan karya-karya luar biasa. Misalnya, Ibnu Jarir al-Thabari, seorang pakar tafsir, menulis 40 halaman setiap hari selama 40 tahun. Semua ini menunjukkan betapa sebagian besar usia mereka dihabiskan untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Kesimpulannya, kaum muslimin di masa lampau mencapai puncak peradaban dan membawa pencerahan bagi dunia karena mereka mencintai ilmu. Namun, sayangnya, umat Islam hari ini hanya bangga dengan kejayaan masa lalu dan tidak mewarisi tradisi ilmiah mereka. Hal ini menyebabkan umat Islam terpuruk dan tidak mampu mengikuti kemajuan zaman. Dalam menghadapi tantangan masa kini, umat Islam perlu kembali menghidupkan tradisi ilmiah mereka. Dengan mencintai ilmu dan mewarisi tradisi ilmiah Islam, umat Islam dapat kembali menjadi pionir dalam berbagai bidang keilmuan dan membawa pencerahan bagi dunia.