Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika: Tonggak Sejarah Pembentukan NKRI
Pada tahun 1908, terjadi peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yang menjadi tonggak awal pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Peristiwa tersebut adalah lahirnya Sumpah Pemuda, yang menjadi simbol semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda merupakan hasil dari Kongres Pemuda yang diadakan pada tanggal 28-30 Oktober 1928 di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh pemuda-pemuda dari berbagai daerah di Indonesia yang memiliki semangat yang sama, yaitu untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pada Kongres Pemuda tersebut, terdapat tiga butir tuntutan yang menjadi dasar perjuangan pemuda Indonesia, yaitu satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Dalam perjalanan sejarah, perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia terus berlanjut. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia secara resmi memproklamasikan kemerdekaannya. Proklamasi ini menjadi tonggak berdirinya NKRI, yang kemudian diakui oleh negara-negara lain di dunia. Setelah proklamasi kemerdekaan, Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam membangun negara yang baru. Salah satu tantangan terbesar adalah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, mengingat Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya yang beragam. Untuk mengatasi tantangan ini, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika menjadi dua dari empat pilar kebangsaan yang menjadi landasan negara Indonesia. Pancasila, yang merupakan dasar negara Indonesia, terdiri dari lima sila yang mengandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Lima sila tersebut adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta menjadi landasan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Bhineka Tunggal Ika, yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu", merupakan semboyan nasional Indonesia yang menggambarkan keberagaman bangsa Indonesia. Bhineka Tunggal Ika mengajarkan pentingnya menghormati perbedaan dan menjaga persatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam konteks pembentukan NKRI, Bhineka Tunggal Ika menjadi prinsip penting dalam menjaga persatuan bangsa Indonesia yang beragam. Dengan adanya Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, Indonesia berhasil menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam membangun negara yang kuat dan berdaulat. Meskipun terdapat perbedaan suku, agama, dan budaya, bangsa Indonesia tetap bersatu dalam semangat persatuan dan kesatuan. Tonggak sejarah pembentukan NKRI yang dimulai dari Sumpah Pemuda pada tahun 1928 hingga proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945 menjadi bukti nyata semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Dalam menghadapi tantangan masa depan, penting bagi kita untuk terus menjaga semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika harus tetap menjadi landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan menjaga persatuan dan kesatuan, Indonesia dapat terus maju dan berkembang sebagai negara yang adil, makmur, dan berdaulat.