Pembukuan Hadits Nabi Saw pada Masa Pemerintahan Umar bin Abdul Aziz
Pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, dilakukan upaya pembukuan hadits Nabi Saw. Upaya ini ditugaskan kepada Abu Bakar Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Syihab Az-Zuhri, yang dikenal dengan Ibnu Syihab al Zuhri. Ibnu Syihab al Zuhri bekerja sama dengan para perawi yang dianggap ahli untuk dimintai informasi tentang hadits-hadits Nabi yang berceceran di tengah masyarakat Islam. Tujuan dari pembukuan ini adalah untuk mengumpulkan, menulis, dan membukukan hadits-hadits tersebut. Az Zuhri dianggap sebagai pengumpul hadits yang pertama pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz. Setelahnya, pembukuan hadits dilanjutkan oleh Ibnu Juraij, ar-Rabi' bin Shabih, dan masih banyak lagi ulama lainnya. Para ulama ini juga berperan dalam mengumpulkan hadits-hadits Nabi yang tersebar di masyarakat. Pembukuan hadits pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz memiliki beberapa alasan yang mendasarinya. Salah satunya adalah untuk menjaga keaslian dan keotentikan hadits-hadits Nabi. Dengan adanya pembukuan, hadits-hadits tersebut dapat terjaga dari perubahan dan manipulasi yang mungkin terjadi seiring berjalannya waktu. Selain itu, pembukuan hadits juga bertujuan untuk memudahkan akses dan penyebaran hadits-hadits Nabi kepada umat Islam. Dengan adanya buku-buku hadits, umat Islam dapat dengan mudah mengakses dan mempelajari ajaran-ajaran Nabi Saw. Hal ini sangat penting dalam menjaga keutuhan dan kesatuan umat Islam dalam memahami dan mengamalkan ajaran agama. Dalam proses pembukuan hadits, Ibnu Syihab al Zuhri dan para ulama lainnya melakukan penelitian dan verifikasi terhadap hadits-hadits yang mereka kumpulkan. Mereka memastikan keabsahan dan keandalan hadits-hadits tersebut sebelum dibukukan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa hadits-hadits yang ada dalam buku-buku tersebut benar-benar berasal dari Nabi Saw. Pembukuan hadits pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz merupakan langkah penting dalam menjaga keaslian dan keotentikan hadits-hadits Nabi. Upaya ini dilakukan dengan kerjasama antara Ibnu Syihab al Zuhri dan para ulama ahli hadits. Dengan adanya pembukuan, hadits-hadits Nabi dapat terjaga dan dapat diakses dengan mudah oleh umat Islam.