Dongeng Fabel: Kisah Seekor Kura-Kura dan Sebuah Perlombaan
Dalam sebuah hutan yang indah, hiduplah seekor kura-kura yang sangat lambat. Ia selalu merasa sedih karena tidak bisa berlari seperti hewan-hewan lainnya. Suatu hari, kura-kura mendengar kabar tentang sebuah perlombaan yang akan diadakan di hutan itu. Ia merasa tertarik dan ingin ikut serta, meskipun ia tahu bahwa kemungkinan untuk menang sangatlah kecil. Kura-kura pun pergi ke tempat perlombaan dan melihat banyak hewan-hewan lain yang sudah berkumpul. Ada kijang yang lincah, singa yang kuat, dan burung elang yang cepat. Kura-kura merasa semakin tidak percaya diri dan hampir ingin pulang. Namun, seekor burung hantu yang bijaksana melihat kegelisahan kura-kura dan mendekatinya. Burung hantu itu berkata, "Tidak apa-apa jika kamu tidak bisa berlari cepat seperti hewan-hewan lainnya. Setiap hewan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kamu memiliki kekuatan yang lain, yaitu ketekunan dan kecerdikan. Gunakanlah kekuatanmu itu dengan bijak." Kura-kura merasa terinspirasi oleh kata-kata burung hantu. Ia memutuskan untuk tetap ikut serta dalam perlombaan tersebut. Perlombaan dimulai, dan semua hewan mulai berlari dengan cepat. Kura-kura tetap berjalan dengan lambat, tetapi ia tidak menyerah. Saat hampir semua hewan sudah mencapai garis finish, kura-kura masih jauh di belakang. Namun, tiba-tiba hujan deras turun dan membuat tanah menjadi licin. Hewan-hewan lain kesulitan berlari dengan cepat karena takut tergelincir. Kura-kura, dengan kecepatan yang lambat, tetap stabil dan tidak tergelincir. Akhirnya, kura-kura mencapai garis finish dan menjadi pemenang perlombaan. Semua hewan terkejut dan kagum dengan ketekunan dan kecerdikan kura-kura. Mereka menyadari bahwa kecepatan bukanlah segalanya, dan bahwa setiap hewan memiliki kelebihan yang unik. Dari hari itu, kura-kura menjadi terkenal di hutan itu. Ia menjadi simbol ketekunan dan kecerdikan. Semua hewan belajar untuk menghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan tidak lagi memandang rendah pada yang lain. Dongeng ini mengajarkan kita bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Kita harus menghargai dan memanfaatkan kelebihan kita dengan bijak, serta tidak memandang rendah pada orang lain.