Perubahan Sikap Prince dan Grace: Kisah Persahabatan yang Manis
Ketika Grace hampir jatuh, Prince dengan sigap menangkapnya. Mereka saling bertatapan, dan wajah mereka semakin memerah. Grace mengucapkan terima kasih sambil melepaskan pelukan, dan Prince dengan senyum tipis meminta maaf. Namun, kejadian ini membuat jantung Grace berdegup kencang, dan Prince pun berusaha menyembunyikan ketegangannya. Mereka akhirnya memutuskan untuk masuk ke warung lesehan. Di dalam warung, Prince bertanya kepada Grace apa yang ingin dipesan. Grace memesan pecel lele dan es teh untuk keduanya. Saat memesan, mereka mendengar cerita dari penjual warung tentang bagaimana warung tersebut sepi semenjak ada warung sebelah. Meskipun penjual tersebut merasa sedih, dia tetap menerima keadaan dengan lapang dada. Lanjutan Cerita: Sambil menunggu pesanan mereka datang, Prince menatap Grace dengan penuh kehangatan. "Kamu tahu, Grace, aku senang bisa menghabiskan waktu denganmu," ucap Prince dengan tulus. Grace tersenyum, "Aku juga merasa sama, Prince. Kita selalu punya waktu yang menyenangkan bersama." Mereka terus bercakap-cakap, tertawa, dan menikmati hidangan mereka. Suasana di warung tersebut terasa hangat dan penuh keakraban. Prince dan Grace merasa nyaman satu sama lain, seperti dua teman yang sudah lama mengenal. Setelah selesai makan, mereka membantu membersihkan meja dan berpamitan kepada penjual warung. Saat mereka berjalan pulang, Prince tiba-tiba menghentikan langkahnya. "Grace, sebenarnya ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu," ucap Prince dengan wajah serius. Grace menatapnya dengan penuh perhatian, "Apa itu, Prince?" "Dari dulu, aku selalu merasa nyaman berada di dekatmu. Kamu selalu bisa membuatku tersenyum, dan aku merasa bahwa aku bisa menjadi diriku sendiri di depanmu," ucap Prince dengan tulus. Grace terkejut mendengar pengakuan Prince, namun senyum terukir di wajahnya. "Aku juga merasa sama, Prince. Kamu adalah teman yang sangat berarti bagiku," ucap Grace dengan hangat. Mereka melanjutkan perjalanan pulang dengan perasaan bahagia. Meskipun ada kejutan di hati masing-masing, mereka tahu bahwa persahabatan mereka akan terus berlanjut dengan penuh kehangatan. Dengan senyum di wajah mereka, mereka berjalan pulang sambil saling berpegangan tangan. Kehangatan persahabatan mereka terasa begitu nyata, dan mereka tahu bahwa mereka akan selalu saling mendukung satu sama lain. Akhir dari cerita ini adalah bahwa persahabatan mereka semakin erat, dan mereka menyadari bahwa kebersamaan dan kehangatan adalah hal yang paling berharga dalam hidup. Meskipun ada cobaan dan kesulitan, mereka akan selalu saling mendukung dan menjadi teman yang baik satu sama lain.