Kejayaan dan Runtuhnya Kerajaan Banjar di Pulau Kalimantan
Kerajaan Banjar adalah kerajaan Islam yang berdiri pada tahun 1526 M di Pulau Kalimantan, tepatnya di Provinsi Kalimantan Selatan saat ini. Pusat awal Kerajaan Banjar berada di sekitar Kuin Utara, Banjarmasin. Namun, setelah keraton di Kuin dihancurkan oleh Belanda, pusat pemerintahan kerajaan dipindahkan ke Martapura. Sultan Suriansyah (Raden Samudra) menjadi sultan pertama Kerajaan Banjar. Seiring berjalannya waktu, Kerajaan Banjar mengalami perkembangan yang pesat dan wilayah kekuasaannya semakin luas. Wilayah kekuasaan Kerajaan Banjar meliputi Banjarmasin, Martapura, Tanah Laut, Margasari, Amandit, Alai, Marabahan, Banua Lima, serta daerah hulu Sungai Barito. Bahkan, wilayah kekuasaan Kerajaan Banjar meluas hingga ke Tanah Bumbu, Pulau Laut, Pasir, Berau, Kutai, Kotawaringin, Landak, Sukadana, dan Sambas. Dapat kita lihat dari peta zaman sekarang, bahwa Kerajaan Banjar menguasai hampir seluruh Pulau Kalimantan. Namun, kejayaan Kerajaan Banjar tidak berlangsung selamanya. Pada tahun 1905 M, Kerajaan Banjar mengalami kejatuhan akibat Perang Banjar melawan Belanda. Sultan Muhammad Seman menjadi raja terakhir Kerajaan Banjar sebelum wafat dalam pertempuran dengan pasukan Belanda di Puruk Cahu. Runtuhnya Kerajaan Banjar menandai akhir dari kejayaan kerajaan Islam di Pulau Kalimantan. Meskipun demikian, warisan dan sejarah Kerajaan Banjar tetap hidup dalam budaya dan tradisi masyarakat Kalimantan Selatan hingga saat ini.