Kejutan Malam dan Perpisahan yang Tak Terduga **
Malam itu, Ria tengah asyik mengerjakan tugas di kamar milik Shani. Konsentrasi Ria terpecah saat pintu kamar tiba-tiba terbuka, memperlihatkan sosok ayah dan ibu Shani. Ria terkejut, hampir saja terjatuh dari kursinya. Untungnya, Shani sigap menahannya. "Ayah, Ibu, Ria nya kaget loh, hampir jatuh tadi," ucap Shani mewakili Ria. Ria hanya mengangguk pelan, masih sedikit terkejut. "Shani, Ria," ujar ayah Shani, "Ayah dan Ibu mau ngasih tahu, kita akan pergi ke luar kota selama tiga minggu." Mendengar itu, wajah Ria langsung berubah. Ia tampak sedih. Tiga minggu tanpa Shani? Rasanya seperti waktu yang sangat lama. Ria dan Shani sudah seperti saudara kandung, selalu bersama dalam suka dan duka. "Kenapa harus tiga minggu, Yah?" tanya Shani, suaranya terdengar sedikit kecewa. "Ada urusan penting yang harus Ayah dan Ibu selesaikan di sana," jawab ayah Shani. "Kalian berdua harus jaga diri baik-baik selama kami pergi." Ria dan Shani saling berpandangan. Keduanya sama-sama sedih, namun mereka berusaha tegar. Mereka tahu, orang tua mereka pasti punya alasan untuk pergi. "Tenang aja, Yah, Bu. Kami akan jaga diri baik-baik," ucap Shani, berusaha menyembunyikan kesedihannya. "Iya, Bu, Ayah. Kami akan baik-baik saja," tambah Ria, meskipun hatinya terasa berat. Malam itu, Ria dan Shani menghabiskan waktu bersama, bercerita dan saling menghibur. Mereka tahu, perpisahan ini hanya sementara. Tiga minggu akan terasa cepat berlalu, dan mereka akan kembali bersama lagi. Wawasan:** Perpisahan memang selalu menyedihkan, namun rasa rindu dan kerinduan akan membuat pertemuan kembali terasa lebih istimewa.