Konsep Iman Menurut Asy-Syari'ah: Sebuah Pandangan Sederha
Konsep iman dalam ajaran Islam menurut Asy-Syari'ah (yang merujuk pada hukum-hukum Islam) berpusat pada keimanan kepada Allah SWT, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan takdir baik dan buruk. Ini bukan sekadar pengakuan lisan, melainkan penerimaan hati yang mendalam dan terwujud dalam perilaku sehari-hari. Keimanan ini menjadi landasan bagi seluruh amal perbuatan seorang muslim. Ketaatan pada syariat Islam, yang mencakup ibadah ritual (shalat, zakat, puasa, haji) dan muamalah (hubungan sosial dan ekonomi), merupakan manifestasi nyata dari keimanan. Semakin kuat keimanan seseorang, semakin kokoh pula komitmennya untuk menjalankan syariat. Sebaliknya, kekurangan dalam menjalankan syariat dapat mengindikasikan kelemahan iman. Namun, penting diingat bahwa kesempurnaan dalam menjalankan syariat adalah tujuan yang terus diupayakan, bukan syarat mutlak untuk memiliki iman. Kesalahan dan kekurangan dalam beribadah adalah hal yang manusiawi, yang penting adalah adanya niat dan usaha untuk terus memperbaiki diri. Iman juga bukan sesuatu yang statis, melainkan dinamis. Ia dapat bertambah kuat melalui proses pembelajaran, muhasabah diri, dan permohonan pertolongan kepada Allah SWT. Dengan memahami dan mengamalkan ajaran Islam secara kaffah, iman akan semakin kokoh dan menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup. Kehidupan yang dijalani dengan penuh keimanan akan membawa kedamaian hati dan kebahagiaan dunia akhirat. Semoga pemahaman ini dapat memberikan gambaran sederhana namun bermakna tentang konsep iman menurut Asy-Syari'ah.