Bagaimana Nista Mandala Mempengaruhi Arsitektur Tradisional Jawa?
Bagaimana Nista Mandala Mempengaruhi Arsitektur Tradisional Jawa?
Nista Mandala adalah konsep filosofis dalam budaya Jawa yang memiliki pengaruh signifikan terhadap arsitektur tradisional Jawa. Konsep ini merujuk pada pemahaman tentang alam semesta dan bagaimana manusia harus berinteraksi dengan alam tersebut. Dalam konteks arsitektur, Nista Mandala menjadi panduan dalam merancang dan membangun struktur bangunan.
Konsep Nista Mandala
Nista Mandala adalah konsep yang membagi alam semesta menjadi tiga bagian, yaitu Nista, Madya, dan Utama. Nista merujuk pada dunia bawah atau dunia fisik, Madya adalah dunia tengah atau dunia pikiran dan perasaan, dan Utama adalah dunia atas atau dunia spiritual. Konsep ini mencerminkan pandangan Jawa tentang keseimbangan dan harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan.
Pengaruh Nista Mandala pada Arsitektur Jawa
Pada arsitektur Jawa, konsep Nista Mandala tercermin dalam desain dan struktur bangunan. Misalnya, dalam rumah adat Jawa, bagian Nista biasanya diwakili oleh halaman depan dan dapur, Madya oleh ruang tamu dan kamar tidur, dan Utama oleh sanggar atau tempat pemujaan. Desain ini mencerminkan bagaimana manusia Jawa berinteraksi dengan alam semesta, dimana kehidupan sehari-hari (Nista) berjalan seiring dengan kehidupan sosial (Madya) dan spiritual (Utama).
Nista Mandala dan Arsitektur Candi
Pengaruh Nista Mandala juga dapat dilihat dalam arsitektur candi Jawa. Candi-candi dibangun dengan struktur tiga bagian yang mencerminkan Nista, Madya, dan Utama. Bagian bawah candi, atau kaki, mewakili Nista, bagian tengah atau tubuh mewakili Madya, dan bagian atas atau puncak mewakili Utama. Struktur ini mencerminkan pandangan Jawa tentang perjalanan spiritual manusia dari dunia fisik ke dunia spiritual.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Nista Mandala memiliki pengaruh yang mendalam terhadap arsitektur tradisional Jawa. Konsep ini tidak hanya menjadi panduan dalam merancang dan membangun struktur bangunan, tetapi juga mencerminkan pandangan Jawa tentang alam semesta dan bagaimana manusia harus berinteraksi dengan alam tersebut. Dengan demikian, arsitektur Jawa bukan hanya sekedar bangunan fisik, tetapi juga representasi dari filosofi dan nilai-nilai budaya Jawa.