Sejarah Berdirinya Daulah Abbasiyah: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukanny
Pendahuluan: Daulah Abbasiyah, yang didirikan oleh keturunan paman Rasulullah saw, Abbas bin Abdul Muthalib, merupakan pemerintahan yang berkuasa lebih lama daripada Daulah Umayyah. Daulah Abbasiyah muncul sebagai kelompok penentang yang kritis terhadap kebijakan Daulah Umayyah, yang mereka anggap tidak adil bagi rakyat dan hanya mementingkan golongan dan keluarga. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Daulah Abbasiyah dan peran mereka dalam sejarah Islam. Bagian 1: Perpecahan dalam keluarga khalifah Umayyah Selama pemerintahan Daulah Umayyah, terdapat perpecahan dalam keluarga khalifah yang menyebabkan kekuatan kekhalifahan menjadi rapuh. Para putra mahkota Umayyah yang berselisih mencoba mengasingkan yang lain dan mengganti dengan anak mereka sendiri, yang mengakibatkan ketidakstabilan dalam keluarga khalifah dan gubernur/amir. Perpecahan ini tidak hanya terbatas pada keluarga khalifah, tetapi juga di antara keluarga gubernur/amir, yang mengakibatkan ketidakstabilan dan kebingungan dalam pemerintahan. Bagian 2: Kemunculan gerakan perlawanan terhadap Daulah Umayyah Selain perpecahan dalam keluarga khalifah, kemunculan gerakan perlawanan terhadap Daulah Umayyah juga memainkan peran penting dalam pembentukan Daulah Abbasiyah. Gerakan-gerakan ini, yang dipimpin oleh keturunan Bani Abbas, seperti Ali bin Abdullah bin Abbas, Muhammad, dan Ibrahim al-Imam, bertujuan untuk menggulingkan Daulah Umayyah dan mendirikan pemerintahan yang lebih adil dan merakyatkan. Meskipun gerakan-gerakan ini awalnya tidak berhasil, mereka menanamkan ideologi bahwa berhak memegang tampuk kepemimpinan karena keluarga dekat Nabi Muhammad saw, keturunan Bani Hasyim. Bagian 3: Kekuatan kekerabatan dengan Nabi Muhammad saw Kekuatan kekerabatan dengan Nabi Muhammad saw juga memainkan peran penting dalam pembentukan Daulah Abbasiyah. Keturunan Bani Abbas berusaha untuk menggalang kekuatan dengan menghubungkan diri dengan rakyat melalui kekerabatan mereka dengan Nabi Muhammad saw. Mereka juga menolak kesewenang-wenangan yang banyak dilakukan oleh pemerintahan Daulah Umayyah dan merasa berkewajiban untuk mendirikan pemerintahan yang lebih adil dan merakyatkan. Bagian 4: Pemberontakan terhadap Daulah Umayyah Untuk mendirikan Daulah Abbasiyah, keturunan Bani Abbas mengadakan gerakan bawah tanah dalam bentuk pemberontakan terhadap Daulah Umayyah. Gerakan ini, yang dipimpin oleh Abu al-Abbas as-Saffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin al-Abbas, berhasil menggulingkan Daulah Umayyah pada masa pemerintahan Marwan bin Muhammad (Marwan II). Abu al-Abbas as-Saffah menjadi khalifah pertama Daulah Abbasiyah dan memerintah selama 37 tahun, membawa periode kestabilan dan kemakmuran bagi wilayah kekuasaan yang mencakup India hingga Afrika Utara, sistem administrasi pemerintahan yang tertata rapi, penyebaran Islam hingga Eropa (Andalusia), dan kemajuan ilmu pengetahuan. Kesimpulan: Sejarah berdirinya Daulah Abbasiyah adalah cerita yang kompleks dan menarik, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perpecahan dalam keluarga khalifah Umayyah, kemunculan gerakan perlawanan terhadap Daulah Umayyah, kekuatan kekerabatan dengan Nabi Muhammad saw, dan pemberontakan terhadap Daul