Perjalanan Seorang Anak Baru yang Dibully Menjadi Teman dengan Pembullyny
Saat pertama kali pindah ke sekolah baru, Rian merasa gugup dan tidak yakin apa yang akan terjadi. Dia adalah seorang anak yang pendiam dan pemalu, dan tidak terlalu pandai bergaul dengan orang baru. Namun, dia berharap dapat menemukan teman-teman baru di sekolah barunya. Namun, harapan Rian tidak berjalan sesuai rencana. Sejak hari pertama di sekolah, dia menjadi sasaran bully dari sekelompok anak yang lebih tua. Mereka mengolok-oloknya, memanggilnya dengan julukan yang tidak menyenangkan, dan bahkan mengancamnya secara fisik. Rian merasa terluka dan terisolasi, dan dia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Namun, suatu hari, saat Rian sedang duduk sendirian di taman sekolah, seorang anak laki-laki bernama Dito mendekatinya. Dito adalah salah satu anggota dari kelompok yang sering membully Rian. Namun, kali ini, Dito terlihat berbeda. Dia terlihat sedih dan terdengar sedikit gugup saat berbicara dengan Rian. Dengan ragu, Dito meminta maaf kepada Rian atas semua yang telah dia lakukan. Dia mengaku bahwa dia hanya mengikuti teman-temannya dan tidak memiliki keberanian untuk berdiri sendiri. Namun, setelah melihat bagaimana Rian tetap tegar meskipun di-bully, Dito menyadari bahwa dia telah melakukan kesalahan. Rian, meskipun masih merasa kesal dan terluka, memutuskan untuk memberikan kesempatan kedua kepada Dito. Dia percaya bahwa setiap orang bisa berubah dan belajar dari kesalahannya. Rian dan Dito mulai menghabiskan waktu bersama, berbicara tentang minat mereka yang sama dan menemukan bahwa mereka memiliki banyak kesamaan. Seiring berjalannya waktu, Rian dan Dito menjadi teman yang baik. Mereka saling mendukung dan membantu satu sama lain. Dito juga berusaha untuk memperbaiki kesalahannya dengan meminta maaf kepada orang-orang yang telah dia bully dan berjanji untuk tidak pernah melakukannya lagi. Kisah Rian dan Dito adalah contoh nyata bahwa persahabatan bisa tumbuh bahkan di tengah situasi yang sulit. Rian tidak hanya mampu memaafkan Dito, tetapi juga membantu Dito untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Mereka berdua belajar bahwa sikap positif dan saling pengertian adalah kunci untuk membangun hubungan yang baik. Dalam kehidupan nyata, tidak semua bully akan berubah seperti Dito. Namun, kisah ini mengajarkan kita untuk tidak menutup pintu bagi kemungkinan perubahan dan untuk selalu mempertahankan sikap yang baik, meskipun dalam situasi yang sulit.