Mengapa Indonesia Harus Mengurangi Impor Ikan Asin dan Meningkatkan Produksi Domestik?
Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber daya laut yang melimpah, seharusnya menjadi pemasok utama kebutuhan pangan dari sumber daya laut untuk masyarakat ASEAN. Namun, ironisnya, Indonesia masih mengimpor ikan asin dalam jumlah yang cukup besar. Data terbaru menunjukkan bahwa sekitar 65% ikan asin yang dikonsumsi oleh penduduk Indonesia berasal dari impor. Hal ini sangat mengherankan mengingat potensi laut Indonesia yang kaya akan sumber daya laut. Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) telah menyatakan bahwa alasan impor ikan asin adalah karena beberapa jenis ikan asin belum bisa diproduksi di dalam negeri. Namun, jika kita melihat lebih dalam, alasan ini tidaklah masuk akal. Sebagai negara dengan sumber daya laut yang melimpah, seharusnya Indonesia mampu memproduksi ikan asin sendiri tanpa perlu mengimpor. Selain itu, perlu diperhatikan bahwa Thailand, negara tetangga Indonesia, dikenal sebagai pengekspor utama ikan tuna di pasar Asia. Namun, dugaan kuat bahwa sebagian besar ikan tuna yang diekspor oleh Thailand berasal dari laut Indonesia. Penangkapan ikan secara ilegal di wilayah laut Indonesia oleh kapal Thailand bukanlah hal baru. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia harus lebih mengawasi sumber daya lautnya agar tidak dieksploitasi oleh negara lain. Tidak hanya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), tetapi juga TNI Angkatan Laut harus terlibat dalam pengawasan laut Indonesia. Mengapa sumber daya laut Indonesia terus dicuri oleh para penangkap ilegal dari negara lain? Hal ini menjadi pertanyaan yang harus dijawab dan tindakan yang harus diambil untuk melindungi sumber daya laut Indonesia yang potensial. Dalam rangka mengurangi impor ikan asin dan meningkatkan produksi domestik, pemerintah Indonesia harus mengambil langkah-langkah yang konkret. Salah satunya adalah dengan memberikan insentif kepada para nelayan untuk meningkatkan produksi ikan asin. Selain itu, pemerintah juga harus meningkatkan pengawasan terhadap penangkapan ikan secara ilegal di wilayah laut Indonesia. Dengan mengurangi impor ikan asin dan meningkatkan produksi domestik, Indonesia dapat menjadi pemasok utama kebutuhan pangan dari sumber daya laut untuk masyarakat ASEAN. Hal ini tidak hanya akan mengurangi ketergantungan terhadap impor, tetapi juga akan meningkatkan kesejahteraan para nelayan dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Dalam kesimpulan, Indonesia harus mengambil langkah-langkah konkret untuk mengurangi impor ikan asin dan meningkatkan produksi domestik. Dengan melindungi sumber daya laut Indonesia dan memberikan insentif kepada para nelayan, Indonesia dapat menjadi pemasok utama kebutuhan pangan dari sumber daya laut untuk masyarakat ASEAN.