Penerapan Metode Sinkronik dan Diakronik dalam Penelitian Sejarah
Metode sinkronik dan diakronik merupakan dua pendekatan yang sangat penting dalam penelitian sejarah. Kedua metode ini menawarkan cara pandang yang berbeda dalam mengkaji peristiwa sejarah, sehingga memberikan pemahaman yang lebih komprehensif.
Membedah Metode Sinkronik: Menangkap Potret Masa Lampau
Metode sinkronik dalam penelitian sejarah adalah pendekatan yang berfokus pada pengkajian suatu peristiwa atau fenomena sejarah pada suatu waktu tertentu. Pendekatan ini mengabaikan perkembangan atau perubahan yang terjadi sebelum atau sesudahnya. Ibarat sebuah foto, metode sinkronik berusaha menangkap "potret" dari masa lampau pada momen yang spesifik.
Penelitian sejarah dengan metode sinkronik biasanya menitikberatkan pada aspek-aspek statis dalam sejarah, seperti struktur sosial, sistem politik, atau kondisi ekonomi pada suatu periode tertentu. Misalnya, seorang peneliti ingin memahami struktur pemerintahan kerajaan Majapahit pada masa Hayam Wuruk. Ia akan meneliti berbagai sumber sejarah yang relevan dengan periode tersebut, seperti prasasti, kitab, atau artefak, untuk merekonstruksi gambaran utuh tentang struktur pemerintahan pada masa itu.
Menggali Metode Diakronik: Menelusuri Jejak Perubahan Sejarah
Berbeda dengan metode sinkronik, metode diakronik dalam penelitian sejarah menekankan pada studi tentang perubahan dan perkembangan suatu peristiwa atau fenomena sejarah dari masa ke masa. Pendekatan ini menelusuri jejak-jejak perubahan, kontinuitas, dan transformasi yang terjadi dalam rentang waktu tertentu.
Metode diakronik membantu sejarawan untuk memahami bagaimana suatu peristiwa atau fenomena sejarah berkembang, mengalami perubahan, dan membentuk kondisi di masa depan. Sebagai contoh, untuk memahami bagaimana perkembangan bahasa Indonesia dari masa ke masa, peneliti akan menelusuri jejaknya dari masa kerajaan Sriwijaya, pengaruh bahasa Sansekerta, masa penjajahan, hingga menjadi bahasa nasional seperti saat ini.
Sinkronik dan Diakronik: Dua Sisi Mata Uang dalam Penelitian Sejarah
Penerapan metode sinkronik dan diakronik dalam penelitian sejarah ibarat dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Metode sinkronik memberikan pemahaman yang detail dan mendalam tentang suatu peristiwa pada masa tertentu, sementara metode diakronik memberikan konteks dan perspektif tentang bagaimana peristiwa tersebut berkembang dari waktu ke waktu.
Dalam praktiknya, kedua metode ini seringkali digunakan secara terpadu. Peneliti dapat menggunakan metode sinkronik untuk memahami kondisi sosial pada suatu periode, kemudian menggunakan metode diakronik untuk melihat bagaimana kondisi sosial tersebut berubah dan membentuk masyarakat di masa selanjutnya.
Penggunaan metode sinkronik dan diakronik secara bersama-sama akan menghasilkan penelitian sejarah yang lebih komprehensif, mendalam, dan memberikan pemahaman yang utuh tentang dinamika sejarah. Dengan memahami kedua pendekatan ini, kita dapat menelisik masa lampau dengan lebih baik dan mengambil pelajaran berharga untuk masa depan.