Peran Ion dalam Konduktivitas Listrik Larutan
Larutan merupakan campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Salah satu sifat penting dari larutan adalah kemampuannya untuk menghantarkan listrik. Namun, tidak semua larutan memiliki kemampuan ini. Ada spesi tertentu yang bertanggung jawab dalam menghantarkan listrik pada larutan. Jika spesi ini tidak ada, larutan tidak akan dapat menghantarkan listrik. Spesi yang bertugas menghantar listrik pada larutan disebut ion. Ion adalah atom atau molekul yang memiliki muatan listrik karena kehilangan atau mendapatkan elektron. Ketika larutan terbentuk, zat terlarut akan terdisosiasi menjadi ion-ion yang bermuatan. Ion-ion ini kemudian bergerak bebas di dalam larutan dan menghantarkan listrik. Contoh yang paling umum dari larutan yang dapat menghantarkan listrik adalah larutan elektrolit. Larutan elektrolit terdiri dari zat terlarut yang terdisosiasi menjadi ion-ion bermuatan dalam larutan. Contohnya adalah larutan garam seperti natrium klorida (NaCl). Ketika NaCl terlarut dalam air, ion Na+ dan ion Cl- terbentuk. Ion-ion ini kemudian bergerak bebas di dalam larutan dan menghantarkan listrik. Namun, tidak semua larutan dapat menghantarkan listrik. Larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik disebut larutan non-elektrolit. Larutan non-elektrolit terdiri dari zat terlarut yang tidak terdisosiasi menjadi ion-ion bermuatan dalam larutan. Contohnya adalah larutan gula (sukrosa). Ketika sukrosa terlarut dalam air, tidak ada ion-ion yang terbentuk. Oleh karena itu, larutan gula tidak dapat menghantarkan listrik. Dalam kesimpulan, ion adalah spesi yang bertugas menghantar listrik pada larutan. Tanpa adanya ion, larutan tidak akan dapat menghantarkan listrik. Larutan elektrolit mengandung ion-ion bermuatan yang bergerak bebas di dalam larutan dan menghantarkan listrik. Sedangkan larutan non-elektrolit tidak mengandung ion-ion bermuatan dan tidak dapat menghantarkan listrik.