Ria, Si Bungsu yang Berani Berbicara **
** Sore itu, suasana di teater terasa panas. Shani, Gracia, dan Feni, tiga kakak Ria, sedang berlatih untuk penampilan mereka. Ria, si bungsu, setia menemani mereka. Namun, takdir berkata lain. Saat asyik bermain, Ria tak sengaja menjatuhkan ponsel milik salah satu kakaknya. "Ria! Kamu ngapain sih?! HP aku rusak gara-gara kamu!" teriak Shani, kesal. Gracia dan Feni pun ikut menimpali, menyalahkan Ria atas kecerobohan yang tak disengaja itu. Air mata Ria mengalir deras. Ia merasa tak adil diperlakukan seperti itu. "Aku kan gak sengaja! Kalian selalu marah-marah sama aku!" teriak Ria, suaranya bergetar. Indah, salah satu member yang melihat kejadian itu, merasa iba. Ia tahu Ria adalah anak yang baik hati, hanya saja terkadang ceroboh. Indah pun memanggil Ashel, member dari generasi 9, untuk menenangkan Ria. "Ashel, tolong tenangkan Ria dulu, ya. Aku mau ngobrol sama kakak-kakaknya," pinta Indah. Indah kemudian menjelaskan kepada Shani, Gracia, dan Feni tentang sifat Ria yang sebenarnya. "Ria itu sebenarnya anak yang baik, dia cuma lagi sedih karena kalian marah-marah. Dia juga takut kalau kalian gak sayang lagi sama dia," jelas Indah. Shani, Gracia, dan Feni terdiam. Mereka baru menyadari kesalahan mereka. Mereka langsung menghampiri Ria yang sedang bermain bersama Ashel. Ria yang melihat kakak-kakaknya langsung bersembunyi di balik Ashel. Ashel pun menggendong Ria yang mulai menangis. Christy, Adel, dan Flora pun berusaha menenangkan Ria, namun tak berhasil. Akhirnya, Melody, Haruka, dan Veranda datang untuk membantu. Melody menggendong Ria, sementara Haruka dan Veranda berusaha membujuk Ria untuk memaafkan kakak-kakaknya. "Ria, kakak-kakak kamu sayang sama kamu, kok. Mereka cuma lagi kesal karena HP-nya rusak. Maafin mereka, ya?" bujuk Veranda. Lama-kelamaan, tangis Ria pun mereda. Ia akhirnya mau memaafkan kakak-kakaknya. Pelukan hangat dari Melody dan Haruka membuat Ria merasa tenang dan dicintai. Kejadian ini mengajarkan Ria bahwa meskipun terkadang kita merasa tak adil diperlakukan, penting untuk tetap tenang dan berbicara dengan hati. Kakak-kakaknya pun belajar bahwa penting untuk memahami perasaan orang lain dan tidak langsung menyalahkan.