Nekara: Genderang Besar dari Perunggu dalam Kebudayaan Indonesi
Nekara adalah genderang besar yang terbuat dari perunggu. Mereka banyak ditemukan di daerah Sumatra, Jawa, Bali, Pulau Sangean, Sumbawa, Roti, Leti, Selayar, dan Kepulauan Kei. Nekara digunakan sebagai alat upacara keagamaan dan memiliki hiasan yang memberikan petunjuk tentang kegiatan keagamaan dan kebudayaan masyarakat pada saat itu. Selain itu, lukisan pada nekara juga memberikan petunjuk tentang daerah persebaran kebudayaan perunggu. Misalnya, nekara yang ditemukan di Pulau Selayar dan Kepulauan Kei memiliki hiasan gambar gajah, burung merak, dan harimau yang tidak ditemukan di wilayah timur Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa nekara-nekara tersebut berasal dari wilayah barat Indonesia. Di Pulau Sangean, nekara memiliki gambar orang menunggang kuda beserta pengiring yang memakai pakaian Tartar. Gambar pakaian Tartar ini menunjukkan adanya hubungan antara Cina dan Indonesia pada waktu itu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan perunggu berasal dari daratan Asia Tenggara. Dalam penelitian para ahli, ditemukan bahwa kebudayaan perunggu Indonesia merupakan bagian dari lingkungan kebudayaan Asia Tenggara. Nekara menjadi bukti nyata tentang keberadaan kebudayaan perunggu di Indonesia. Melalui nekara, kita dapat memahami sejarah dan perkembangan kebudayaan Indonesia serta hubungannya dengan kebudayaan Asia Tenggara dan Cina. Dengan demikian, nekara merupakan warisan budaya yang penting dalam kebudayaan Indonesia. Mereka tidak hanya menjadi alat upacara keagamaan, tetapi juga memberikan petunjuk tentang kegiatan keagamaan dan kebudayaan masyarakat pada masa lalu. Melalui nekara, kita dapat melihat hubungan antara Indonesia dengan wilayah lain di Asia Tenggara dan Cina.