Urutan Kereaktifan Logam Berdasarkan Sifat Reduktor
Reaksi kimia antara logam dan zat-zat lain dapat memberikan informasi tentang sifat reduktor logam tersebut. Dalam hal ini, kita akan melihat reaksi antara logam Ag, Sn, dan Na dengan larutan asam dan air. Berdasarkan reaksi yang diberikan, kita dapat menentukan urutan kereaktifan logam berdasarkan sifat reduktor. Reaksi pertama yang akan kita tinjau adalah reaksi antara Ag(s) dan H+(aq). Dalam reaksi ini, Ag(s) tidak bereaksi dengan H+(aq). Ini menunjukkan bahwa Ag(s) tidak memiliki sifat reduktor yang kuat dan tidak mudah melepaskan elektron. Reaksi kedua adalah reaksi antara Sn(s) dan 2H+(aq). Dalam reaksi ini, Sn(s) bereaksi dengan H+(aq) dan menghasilkan Sn2+(aq) dan H2(g). Hal ini menunjukkan bahwa Sn(s) lebih reaktif daripada Ag(s) dan memiliki sifat reduktor yang lebih kuat. Reaksi ketiga adalah reaksi antara Sn(s) dan H2O. Dalam reaksi ini, Sn(s) tidak bereaksi dengan H2O. Ini menunjukkan bahwa Sn(s) tidak memiliki sifat reduktor yang kuat terhadap air. Reaksi terakhir yang akan kita tinjau adalah reaksi antara Na(s) dan H2O. Dalam reaksi ini, Na(s) bereaksi dengan H2O dan menghasilkan Na+(aq), 1/2H2(g), dan OH-(aq). Hal ini menunjukkan bahwa Na(s) lebih reaktif daripada Ag(s) dan Sn(s) dan memiliki sifat reduktor yang paling kuat. Berdasarkan reaksi-reaksi di atas, urutan kereaktifan logam berdasarkan sifat reduktor adalah: A. Na > Ag > Sn B. Sn > Na > Ag C. Sn > Ag > Na D. Ag > Sn > Na E. Na > Sn > Ag Dari urutan di atas, dapat kita simpulkan bahwa logam Na memiliki sifat reduktor yang paling kuat, diikuti oleh logam Ag, dan logam Sn memiliki sifat reduktor yang paling lemah.