Pengurangan Sampah Plastik di SMA Negeri 1 Dukun Melalui Proyek Inovatif
SMA Negeri 1 Dukun, seperti banyak sekolah lainnya, menghadapi masalah serius terkait jumlah sampah plastik yang dikontribusikan ke lingkungan. Kebiasaan jajan menggunakan wadah sekali pakai menjadi salah satu penyumbang utama sampah plastik ini. Untuk mengatasi masalah ini, sekolah telah meluncurkan proyek inovatif yang bertujuan untuk mereduksi jumlah sampah plastik yang dihasilkan dan mempengaruhi gaya hidup berkelanjutan warga SMA Negeri 1 Dukun. Proyek ini terdiri dari dua kegiatan utama. Pertama, sekolah menggunakan teknologi canggih dengan membangun incinerator untuk membakar sampah. Dengan menggunakan incinerator, sekolah dapat mengurangi volume sampah plastik yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir. Selain itu, proyek ini juga bertujuan untuk mengedukasi siswa tentang pentingnya gaya hidup berkelanjutan. Melalui kegiatan pembiasan 8 indikator PHBS di sekolah, siswa diajarkan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan mengurangi penggunaan sampah plastik. Selain itu, proyek ini juga melibatkan siswa dalam pembuatan produk ecobrik dari botol dan sampah plastik. Ecobrik adalah bata yang terbuat dari sampah plastik yang dikompresi. Dengan membuat ecobrik, siswa tidak hanya mengurangi jumlah sampah plastik yang dibuang, tetapi juga menciptakan produk yang dapat digunakan kembali. Produk ini dapat digunakan untuk membangun berbagai infrastruktur di sekolah, seperti bangku atau pagar. Melalui proyek ini, SMA Negeri 1 Dukun berharap dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang dikontribusikan ke lingkungan. Selain itu, proyek ini juga bertujuan untuk mempengaruhi gaya hidup berkelanjutan warga SMA Negeri 1 Dukun. Dengan mengedukasi siswa tentang pentingnya menjaga kebersihan dan mengurangi penggunaan sampah plastik, sekolah berharap dapat menciptakan generasi yang peduli terhadap lingkungan dan menerapkan gaya hidup berkelanjutan. Dengan proyek ini, SMA Negeri 1 Dukun telah menunjukkan komitmen mereka dalam mengatasi masalah sampah plastik dan mempromosikan gaya hidup berkelanjutan. Semoga proyek ini dapat menjadi contoh bagi sekolah lainnya untuk mengambil tindakan serupa dalam mengurangi dampak negatif sampah plastik terhadap lingkungan.