Bagaimana Pluto Mendapatkan Namanya?
Pluto, planet katai misterius di ujung tata surya kita, telah menjadi subjek perdebatan dan penelitian sejak penemuannya pada tahun 1930. Dengan namanya yang berasal dari dewa dunia bawah dalam mitologi Romawi, Pluto telah memicu imajinasi dan rasa ingin tahu kita tentang apa yang mungkin ada di luar batas-batas tata surya kita yang dikenal. Dalam esai ini, kita akan menjelajahi bagaimana Pluto mendapatkan namanya, mengapa dinamai setelah dewa dunia bawah, siapa yang menemukannya, statusnya sebagai planet, dan apa yang membuatnya unik dibandingkan planet lainnya di tata surya kita.
Bagaimana Pluto mendapatkan namanya?
Pluto mendapatkan namanya dari seorang gadis berusia 11 tahun asal Inggris bernama Venetia Burney. Ketika dia mendengar bahwa sebuah planet baru telah ditemukan, dia menyarankan nama Pluto, dewa dunia bawah dalam mitologi Romawi. Ayahnya, yang bekerja di Universitas Oxford, mengirimkan saran ini ke astronom yang menemukan planet tersebut. Astronom tersebut, Clyde Tombaugh, menyukai nama tersebut dan memutuskan untuk menggunakannya.
Mengapa Pluto dinamai setelah dewa dunia bawah?
Nama Pluto dipilih karena planet ini terletak di ujung tata surya, jauh dari matahari, mirip dengan bagaimana dewa dunia bawah dalam mitologi Romawi tinggal jauh di bawah permukaan bumi. Selain itu, inisial dari Pluto juga merupakan inisial Percival Lowell, astronom yang memprediksi keberadaan planet tersebut.
Siapa yang menemukan Pluto?
Pluto ditemukan oleh astronom Amerika, Clyde Tombaugh, pada tahun 1930. Dia menemukan planet ini saat bekerja di Observatorium Lowell di Arizona, Amerika Serikat. Penemuan ini merupakan hasil dari pencarian yang panjang dan teliti untuk "Planet X" yang diprediksi oleh Percival Lowell dan William H. Pickering.
Apakah Pluto masih dianggap sebagai planet?
Status Pluto sebagai planet telah berubah-ubah selama beberapa dekade terakhir. Pada tahun 2006, Uni Astronomi Internasional (IAU) mendefinisikan kembali apa yang dianggap sebagai planet, dan Pluto tidak memenuhi kriteria baru tersebut. Sejak itu, Pluto telah diklasifikasikan sebagai "planet katai."
Apa yang membuat Pluto unik dibandingkan planet lainnya di tata surya kita?
Pluto adalah planet katai terbesar yang dikenal dalam tata surya kita dan merupakan objek terbesar dalam sabuk Kuiper, sebuah wilayah di luar orbit Neptunus yang penuh dengan objek es. Pluto juga memiliki lima bulan, dengan yang terbesar, Charon, hampir setengah ukuran Pluto sendiri. Selain itu, Pluto memiliki atmosfer yang terbuat dari nitrogen, metana, dan monoksida karbon yang membeku dan mencair tergantung pada jaraknya dari matahari.
Pluto, meskipun kecil dan jauh, tetap menjadi bagian penting dari studi kita tentang tata surya. Dari penemuan dan penamaannya oleh seorang gadis berusia 11 tahun, hingga statusnya yang berubah-ubah sebagai planet, Pluto terus menarik perhatian dan memicu pertanyaan. Meskipun sekarang diklasifikasikan sebagai planet katai, Pluto tetap menjadi objek penelitian yang penting, memberikan kita wawasan tentang bagian luar tata surya kita dan membantu kita memahami lebih lanjut tentang bagaimana tata surya kita terbentuk dan berkembang.