Analisis Break Even Point (BEP) dalam Bisnis Texsmi Ban
Dalam bisnis Texsmi Ban, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhitungkan untuk mencapai titik impas atau Break Even Point (BEP). Dalam artikel ini, kita akan menganalisis BEP unit dan BEP rupiah dalam bisnis Texsmi Ban berdasarkan kebutuhan yang telah disediakan. Pertama-tama, mari kita tinjau beberapa kebutuhan yang telah diberikan. Biaya alat untuk produksi ban adalah sebesar Rp 2.500.000. Biaya gaji per bulan adalah sebesar Rp 17.500.000. Biaya sewa pabrik adalah sebesar Rp 40.000.000. Biaya asuransi kesehatan adalah sebesar Rp 5.000.000. Dan biaya pembelian bahan baku adalah sebesar Rp 195.000.000. Selain itu, harga jualitas ban adalah sebesar Rp 40.000 per unit. Dalam artikel ini, kita akan mencari tahu berapa jumlah unit yang perlu dijual dan berapa pendapatan yang harus diperoleh agar mencapai BEP. Untuk menghitung BEP unit, kita perlu membagi total biaya tetap dengan selisih antara harga jual per unit dan biaya variabel per unit. Dalam kasus ini, total biaya tetap adalah Rp 2.500.000 + Rp 17.500.000 + Rp 40.000.000 + Rp 5.000.000 = Rp 65.000.000. Biaya variabel per unit adalah Rp 195.000.000 / 10.000 unit = Rp 19.500. Dengan menggunakan rumus BEP unit = Total Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit - Biaya Variabel per Unit), kita dapat menghitung BEP unit dalam bisnis Texsmi Ban. Selanjutnya, untuk menghitung BEP rupiah, kita perlu mengalikan BEP unit dengan harga jual per unit. Dalam kasus ini, BEP unit adalah 3.333,33 unit (dihitung dari perhitungan sebelumnya) dan harga jual per unit adalah Rp 40.000. Dengan menggunakan rumus BEP rupiah = BEP unit * Harga Jual per Unit, kita dapat menghitung BEP rupiah dalam bisnis Texsmi Ban. Dengan mengetahui BEP unit dan BEP rupiah, pengusaha Texsmi Ban dapat mengatur strategi penjualan dan produksi untuk mencapai titik impas dan mencapai keuntungan.