UUD RIS 1949, Hubungan Indonesia Serikat dengan ASEAN dan PBB dalam Kebijakan Ideologi dan Politik Regional dan Internasional
Pada tahun 1949, Indonesia mengadopsi Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Serikat (UUD RIS 1949) sebagai landasan konstitusional negara. UUD RIS 1949 menetapkan sistem pemerintahan federal dengan negara-negara bagian yang memiliki otonomi yang luas. Namun, pada tahun 1950, Indonesia mengubah sistem pemerintahannya menjadi negara kesatuan dengan adopsi UUD 1950. Hubungan Indonesia Serikat dengan ASEAN telah menjadi fokus penting dalam kebijakan ideologi dan politik regional. ASEAN, atau Association of Southeast Asian Nations, adalah sebuah organisasi regional yang didirikan pada tahun 1967 oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Tujuan utama ASEAN adalah untuk mempromosikan kerjasama politik, ekonomi, dan sosial budaya di antara negara-negara anggotanya. Indonesia, sebagai salah satu pendiri ASEAN, telah berperan aktif dalam memajukan tujuan dan nilai-nilai organisasi ini. Melalui ASEAN, Indonesia telah bekerja sama dengan negara-negara anggota lainnya untuk mencapai stabilitas politik dan keamanan regional, memperkuat integrasi ekonomi, dan meningkatkan kerjasama dalam bidang sosial budaya. Selain itu, Indonesia juga memiliki hubungan yang erat dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam kebijakan ideologi dan politik internasional. PBB adalah organisasi internasional yang didirikan pada tahun 1945 dengan tujuan untuk mempromosikan perdamaian dan kerjasama internasional. Indonesia menjadi anggota PBB pada tahun 1950 dan telah berperan aktif dalam berbagai isu global, termasuk perdamaian dan keamanan, pembangunan berkelanjutan, dan hak asasi manusia. Dalam hubungannya dengan PBB, Indonesia telah berperan dalam berbagai forum dan badan PBB, seperti Dewan Keamanan dan Majelis Umum. Indonesia juga telah berkontribusi dalam misi perdamaian PBB di berbagai negara, seperti Timor Leste dan Sudan Selatan. Melalui partisipasinya dalam PBB, Indonesia telah berusaha untuk memajukan kebijakan ideologi dan politik yang berlandaskan pada prinsip-prinsip demokrasi, perdamaian, dan keadilan. Secara keseluruhan, UUD RIS 1949, hubungan Indonesia Serikat dengan ASEAN, dan keterlibatan Indonesia dalam PBB merupakan faktor penting dalam kebijakan ideologi dan politik regional dan internasional. Melalui kerjasama dengan ASEAN dan partisipasinya dalam PBB, Indonesia telah berperan dalam mempromosikan stabilitas politik, perdamaian, dan pembangunan berkelanjutan di tingkat regional dan global.