Menanam Harapan di Teluk Awur: Kisah KeSEMaT Melestarikan Mangrove **
Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, semangat pelestarian lingkungan masih berkibar. Hal ini dibuktikan oleh Kelompok Studi Ekosistem Mangrove Teluk Awur (KeSEMaT), sebuah unit kegiatan mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Undip Semarang. Berawal dari keprihatinan terhadap kerusakan ekosistem mangrove di Teluk Awur, Jepara, mereka tak hanya berdiam diri. KeSEMaT bertekad untuk melakukan aksi nyata dalam menjaga kelestarian alam. Dengan semangat membara, mereka memulai langkah awal dengan menanam mangrove di bibir pantai. Tak hanya menanam, mereka juga aktif dalam berbagai kegiatan seperti pembibitan, penyuluhan, dan kampanye mangrove. KeSEMaT juga mendirikan CV KeMANGI, sebuah usaha yang memanfaatkan mangrove untuk menghasilkan pendapatan. KeSEMaT tak berhenti di situ. Mereka mendirikan Yayasan Ikatan Alumni KeSEMAT (IKAMaT) dan menggalang KeSEMaT Mangrove Volunteer (KeMANGTEER) yang tersebar di berbagai kota seperti Semarang, Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta. Tak lupa, mereka juga mendirikan Mangrove Education Center of Kesemat (MECOK) sebagai pusat edukasi tentang mangrove. Melalui berbagai kegiatan yang dilakukan, KeSEMaT telah berhasil menumbuhkan semangat konservasi terhadap ekosistem mangrove kepada generasi muda. Mereka membuktikan bahwa kepedulian terhadap lingkungan dapat diwujudkan dengan aksi nyata dan berkelanjutan. Kisah KeSEMaT menjadi inspirasi bagi kita semua untuk ikut serta dalam menjaga kelestarian alam, demi masa depan yang lebih baik. Wawasan:** Kisah KeSEMaT mengingatkan kita bahwa perubahan dimulai dari diri sendiri. Semangat mereka dalam melestarikan mangrove menjadi bukti bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian alam. Semoga kisah mereka menginspirasi kita semua untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan dan membangun masa depan yang lebih baik.