Makna Konotasi Kata 'Termangu' dalam Puisi "Doa" Karya Chairil Anwar
Dalam penggalan puisi "Doa" karya Chairil Anwar, terdapat kata 'termangu' yang memiliki makna konotasi yang kaya. Kata ini menggambarkan keadaan atau perasaan seseorang yang terdiam dan terpaku dalam pemikirannya. Namun, makna konotasi dari kata 'termangu' dalam konteks puisi ini lebih dari sekadar terdiam. Dalam puisi ini, kata 'termangu' digunakan untuk menggambarkan kekosongan jiwa dan kehampaan yang dirasakan oleh penulis. Kata ini mencerminkan perasaan penulis yang terjebak dalam kehampaan dan kekosongan emosional. Penulis merasa terisolasi dan tidak memiliki arah hidup yang jelas. Makna konotasi dari kata 'termangu' juga dapat diartikan sebagai melamun sendiri. Penulis merenungkan kehidupan dan keadaan di sekitarnya dengan penuh kekhawatiran dan kegelisahan. Kata ini menggambarkan keadaan pikiran yang terjebak dalam pemikiran yang dalam dan intens. Dalam konteks puisi ini, kata 'termangu' juga dapat diartikan sebagai tidak bergerak. Penulis merasa terjebak dalam keadaan yang tidak berubah dan tidak ada perubahan yang signifikan dalam hidupnya. Kata ini mencerminkan perasaan penulis yang terjebak dalam rutinitas dan kebosanan. Dalam keseluruhan puisi, kata 'termangu' digunakan untuk menggambarkan perasaan penulis yang terjebak dalam kekosongan jiwa, melamun sendiri, dan tidak bergerak. Kata ini mencerminkan keadaan emosional penulis yang penuh kehampaan dan kegelisahan. Dalam konteks puisi ini, makna konotasi dari kata 'termangu' menggambarkan perasaan penulis yang terjebak dalam kekosongan jiwa, melamun sendiri, dan tidak bergerak. Kata ini mencerminkan keadaan emosional penulis yang penuh kehampaan dan kegelisahan.