Bagaimana Falsafah PSHT Mempengaruhi Perilaku dan Moral
Perguruan Silat Setia Hati Terate (PSHT) adalah salah satu perguruan silat tertua dan terbesar di Indonesia. Selain mengajarkan bela diri, PSHT juga memiliki falsafah yang mendalam yang bertujuan untuk membentuk karakter dan moral para pesilatnya. Falsafah PSHT, yang dikenal sebagai "Tiga Titik Suci", menekankan pentingnya kejujuran, kesederhanaan, dan kerendahan hati. Nilai-nilai ini diyakini dapat membentuk perilaku dan moral para pesilat PSHT, sehingga mereka dapat menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kejujuran sebagai Pondasi Moral
Kejujuran merupakan salah satu nilai inti dalam falsafah PSHT. Pesilat PSHT diajarkan untuk selalu bersikap jujur dalam segala hal, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam latihan. Kejujuran dianggap sebagai pondasi moral yang kuat, yang dapat menuntun seseorang untuk bertindak sesuai dengan hati nurani dan nilai-nilai luhur. Dalam konteks PSHT, kejujuran diwujudkan dalam bentuk sikap terbuka, jujur dalam mengakui kesalahan, dan tidak melakukan kecurangan dalam latihan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Kejujuran dalam PSHT tidak hanya diwujudkan dalam ucapan, tetapi juga dalam tindakan. Pesilat PSHT diharapkan dapat menjadi contoh bagi orang lain dalam bersikap jujur dan bertanggung jawab.
Kesederhanaan sebagai Gaya Hidup
Kesederhanaan merupakan nilai penting lainnya dalam falsafah PSHT. Pesilat PSHT diajarkan untuk hidup sederhana, tidak bermewah-mewah, dan tidak mengejar harta benda. Kesederhanaan dalam PSHT diwujudkan dalam bentuk sikap tidak sombong, tidak membanggakan diri, dan tidak ingin menonjolkan diri. Pesilat PSHT diharapkan dapat hidup sederhana, fokus pada pengembangan diri, dan tidak terlena oleh materi. Kesederhanaan dalam PSHT juga diwujudkan dalam bentuk pakaian dan perlengkapan latihan yang sederhana. Pesilat PSHT tidak diperkenankan menggunakan pakaian atau perlengkapan latihan yang berlebihan atau mencolok.
Kerendahan Hati sebagai Kunci Kesuksesan
Kerendahan hati merupakan nilai penting terakhir dalam falsafah PSHT. Pesilat PSHT diajarkan untuk selalu bersikap rendah hati, tidak sombong, dan tidak menganggap diri lebih tinggi dari orang lain. Kerendahan hati dalam PSHT diwujudkan dalam bentuk sikap menghormati orang tua, guru, dan sesama, serta tidak membanggakan diri atas kemampuan yang dimiliki. Pesilat PSHT diharapkan dapat menjadi pribadi yang rendah hati, mudah bergaul, dan tidak mudah tersinggung. Kerendahan hati dalam PSHT juga diwujudkan dalam bentuk sikap tidak mudah marah, tidak mudah putus asa, dan selalu berusaha untuk memperbaiki diri.
Falsafah PSHT yang menekankan kejujuran, kesederhanaan, dan kerendahan hati telah terbukti mampu membentuk perilaku dan moral para pesilatnya. Pesilat PSHT dikenal sebagai pribadi yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan bermanfaat bagi masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung dalam falsafah PSHT dapat menjadi inspirasi bagi semua orang untuk hidup lebih baik dan berakhlak mulia.