Kelas Pojok, Sang Penjaga Kenangan **
** Di sudut ruangan, tersembunyi di balik deretan meja dan kursi, terdapat sebuah kelas kecil yang menyimpan sejuta kenangan. Kelas pojok, begitulah ia biasa dipanggil. Dindingnya yang kusam dihiasi dengan coretan-coretan usang, bukti dari semangat dan kreativitas para penghuninya. Lantainya yang sedikit berlubang menyimpan jejak langkah kaki yang tak terhitung jumlahnya, setiap langkah membawa cerita tersendiri. Kelas pojok bukanlah kelas biasa. Ia adalah tempat di mana mimpi-mimpi diukir, di mana persahabatan terjalin, dan di mana pelajaran hidup dipetik. Di sini, para siswa belajar bukan hanya dari buku, tetapi juga dari pengalaman dan interaksi satu sama lain. Di kelas pojok, setiap sudut memiliki makna tersendiri. Meja tua di dekat jendela menjadi saksi bisu dari diskusi-diskusi hangat dan debat-debat sengit. Lemari kayu yang penuh dengan buku-buku usang menyimpan rahasia dan pengetahuan yang tak ternilai harganya. Bahkan papan tulis yang sudah pudar warnanya menyimpan jejak-jejak ide dan inspirasi yang pernah terukir di sana. Kelas pojok adalah tempat di mana para siswa menemukan jati dirinya. Di sini, mereka belajar untuk bekerja sama, untuk saling mendukung, dan untuk menghargai perbedaan. Di sini, mereka belajar untuk berpikir kritis, untuk memecahkan masalah, dan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Ketika bel tanda pulang berbunyi, kelas pojok kembali hening. Namun, di balik kesunyiannya, ia menyimpan sejuta cerita yang tak terlupakan. Cerita tentang persahabatan, tentang mimpi, tentang pelajaran hidup, dan tentang kebersamaan. Kelas pojok, sang penjaga kenangan, akan selalu menjadi tempat yang istimewa di hati para penghuninya.