Tanggapan Yesus terhadap Penolakan dan Kebencian
Dalam mewartakan Kerajaan Allah, Yesus mengalami penolakan dan kebencian dari orang-orang. Meskipun Yesus adalah sosok yang baik dan membawa pesan kebaikan, namun tidak semua orang menerima-Nya dengan baik. Bahkan, seringkali Yesus mendapatkan reaksi yang menyakitkan dan tragis. Kisah penolakan terhadap Yesus tidak hanya terjadi pada masa itu, tetapi juga dapat dialami oleh siapa saja saat ini. Orang-orang yang berjuang untuk kebenaran dan keadilan seringkali harus menghadapi penolakan dan kebencian yang sama. Mereka mungkin mengalami ancaman, teror, dan bahkan nyawa mereka menjadi taruhan atas perjuangan mereka. Namun, dalam menghadapi penolakan dan kebencian ini, Yesus tidak membalas dengan sikap memusuhi. Sebaliknya, Dia menghadapinya dengan kasih dan kesabaran. Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi musuh-musuh kita dan berdoa bagi mereka yang membenci kita (Injil Matius 5:43). Sikap Yesus ini mengajarkan kita pentingnya menghadapi penolakan dengan penuh kasih dan kesabaran. Meskipun mungkin sulit untuk melakukannya, tetapi dengan meneladani Yesus, kita dapat mengubah sikap negatif menjadi sikap yang positif. Dengan mengasihi musuh-musuh kita, kita dapat memperlihatkan kasih Allah kepada mereka dan mungkin saja mengubah hati mereka. Selain itu, sikap Yesus yang penuh penyerahan diri kepada Kehendak Bapa-Nya juga menjadi contoh bagi kita. Dalam menghadapi penolakan dan kebencian, kita perlu mengandalkan dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah. Dengan begitu, kita dapat menemukan kekuatan dan ketenangan dalam menghadapi situasi sulit tersebut. Dalam dunia yang penuh dengan penolakan dan kebencian, sikap Yesus memberikan inspirasi dan teladan bagi kita. Dengan mengasihi musuh-musuh kita dan menyerahkan diri kepada Allah, kita dapat mengubah situasi yang sulit menjadi peluang untuk menyebarkan kasih dan kebaikan. Dalam kesimpulan, Yesus menghadapi penolakan dan kebencian dalam mewartakan Kerajaan Allah. Namun, Dia tidak membalas dengan sikap memusuhi, melainkan dengan kasih dan kesabaran. Sikap Yesus ini mengajarkan kita pentingnya menghadapi penolakan dengan penuh kasih dan kesabaran, serta menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah. Dengan mengikuti teladan Yesus, kita dapat mengubah sikap negatif menjadi sikap yang positif dan menyebarkan kasih dan kebaikan di dunia ini.